Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak negara-negara MIKTA yang terdiri atas Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia untuk bersama-sama pulih dan menjadi lebih kuat dengan menyinergikan upaya pemulihan dengan pencapaian sustainable development goals.
Dalam pertemuan ke-17 Menteri Luar Negeri MIKTA yang dilangsungkan secara virtual seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Sabtu (18/7/2020), Retno menyampaikan tiga hal utama.
Pertama, pandemi Covid-19 tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan global, tetapi juga krisis pembangunan dan kemanusiaan yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh negara mana pun. Oleh karena itu, kerja sama internasional dan multilateralisme menjadi semakin penting, untuk secara bersama mencari solusi.
Kedua, mengenai relevansi MIKTA. Tantangan dunia saat ini sangat berbeda dengan tantangan yang dihadapi saat MIKTA pertama didirikan pada 2013. Oleh karena itu, agar bisa tetap relevan, MIKTA harus mampu beradaptasi, responsif, dan menjadi bagian dari solusi.
MIKTA perlu mendorong hasil konkret baik dalam mencari solusi dari berbagai masalah global, maupun dalam memberi kesejahteraan bagi masyarakatnya sendiri.
Saat ini adalah saat yang tepat bagi MIKTA untuk bekerja sama dalam memulihkan ekonomi yang terpukul akibat pandemi. Ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan di antara sesama negara MIKTA.
Baca Juga
Ketiga, Menlu Retno menekankan bahwa MIKTA harus menjadi positive force untuk mengawal multilateralisme, agar terus terjaga, dan dapat memiliki hasil konkret, terutama di masa krisis seperti saat ini.
Pertemuan tingkat menlu MIKTA ke-17 merupakan pertemuan pertama pada tingkat menlu yang diselenggarakan oleh Korea Selatan sebagai koordinator MIKTA tahun 2020.
Pertemuan ini ditujukan untuk membahas langkah MIKTA ke depan, termasuk rencana penyelenggaraan KTT MIKTA, serta upaya mendorong kerja sama multilateral dalam menangani dampak luas pandemi Covid-19 antara lain untuk menjaga kestabilan perdagangan, rantai pasok global, mitigasi dampak, melindungi kaum rentan, dan mendorong percepatan dan distribusi vaksin.
Pertemuan menlu MIKTA kali ini juga menyepakati MIKTA Foreign Ministers’ Statement on Elections held at the UN General Assembly yang berisi pandangan MIKTA terkait dengan sejumlah pemilihan di badan-badan PBB, termasuk terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (UN Economic and Social Council) periode 2021—2023.
MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) merupakan forum kekuatan tengah (middle power) yang menyuarakan berbagai solusi dan tantangan dunia sebagai bridge builder.
MIKTA berdiri sejak 2013 dan setiap tahun dipegang keketuaannya secara bergilir.