Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komitmen Negara MIKTA Meningkat Hadapi Ketidakpastian Global

Dengan kondisi ketidakpastian tinggi, Indonesia menyebut terjadi peningkatan komitmen di antara negara-negara MIKTA yang mewakili negara berkekuatan menengah.
Presiden Prabowo Subianto, menghadiri MIKTA Leaders’ Gathering yang ke-2 di sela-sela pelaksanaan KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin (18/11/2024)/Setpres
Presiden Prabowo Subianto, menghadiri MIKTA Leaders’ Gathering yang ke-2 di sela-sela pelaksanaan KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin (18/11/2024)/Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia menyebut terjadi peningkatan komitmen di antara negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) dalam beberapa tahun terakhir merespons tantangan global.

Adapun, kehadiran MIKTA yang mewakili negara-negara berkekuatan menengah (middle powers) disebut menjadi semakin relevan di tengah-tengah peningkatan tensi geopolitik maupun persaingan negara-negara berkekuatan besar (big powers).

Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri Indonesia Tri Purnajaya mengatakan Indonesia melihat MIKTA sebagai forum strategis tempat mendiskusikan isu-isu strategis.

"Kita tidak hanya berbicara soal politik, tapi juga sosial ekonomi. MIKTA adalah kemitraan strategis dan hubungan negara-negara anggotanya kian erat dengan diskusi mengenai peran MIKTA terhadap tantangan global," kata Tri dalam diskusi yang diadakan Foreign Policy Community Indonesia bertajuk How Can MIKTA Members Synergize to Reinvigorate Middle Power Diplomacy, Kamis (26/6/2025).

Tri melihat setidaknya dalam tiga tahun terakhir, sudah terlihat kerjasama konkrit antara negara-negara anggota MIKTA. Dia mengutip sejumlah perundingan baik di level kepala negara maupun menteri luar negeri, dan komitmen itu semakin meningkat sejak KTT G20 pada 2022.

Adapun, perundingan MIKTA diharapkan tidak hanya sebatas diskusi namun juga menghasilkan rekomendasi yang dapat dibuat oleh menteri luar negeri, baik dalam hubungan antar pemerintah (G2G), antar masyarakat (P2P), maupun di level diplomat muda.

Pendiri dan Ketua FPCI Dino Patti Djalal menyinggung saat ini terdapat kekuatan baru yang muncul dari negara-negara berkekuatan menengah yang akan membentuk ulang tatanan dunia. Adapun, dinamika global semakin meresahkan usai Amerika Serikat mengambil kebijakan proteksionisme di bawah Pemerintahan Donald Trump.

"AS yang mundur dari komunitas internasional akan memperburuk kerjasama internasional. Negara-negara berkekuatan menengah punya kapasitas untuk memainkan peran untuk maju (stepping up). Bersama-sama, kapasitas negara berkekuatan menengah bisa menjadi besar," kata Dino.

Eks Wakil Menteri Luar Negeri itu mengatakan usai AS menarik diri dari komunitas internasional, Indonesia telah memutuskan untuk memperkuat kerjasama dengan negara-negara berkekuatan menengah, termasuk Australia, Turki, dan India.

Melihat sejumlah perkembangan saat ini, Charge d’affaires Kedubes Meksiko di Indonesia Alonso Martin menambahkan MIKTA bisa menjadi pelengkap forum yang sudah ada seperti BRICS.

Adapun, Meksiko menduduki kursi keketuaan MIKTA pada 2024 dengan sejumlah prioritas, seperti menekankan nilai-nilai demokrasi, hukum internasional, multilateral. Selain itu juga memperkuat perdamaian yang inklusif dan berkelanjutan, serta membuka pintu untuk penguatan kerjasama berikutnya kepada Korea Selatan yang mengambilalih keketuaan MIKTA pada 2025.

"Ke depannya, MIKTA harus tetap  menjunjung multilateralisme, solusi kreatif untuk tantangan global, perubahan iklim, keuangan, ekonomi, dan menjadi jembatan menghubungkan negara berkembang dan negara maju," kata Martin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper