Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karhutla Australia : RI dan Anggota MIKTA Lainnya Sampaikan Duka Mendalam

Empat negara yang tergabung dalam MIKTA, yakni Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, dan Turki, menyatakan keprihatinan atas kebakaran hutan di Australia.
Kebakaran di Australia./Reuters.com
Kebakaran di Australia./Reuters.com
Bisnis.com, JAKARTA — Empat negara yang tergabung dalam MIKTA, yakni Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, dan Turki, menyatakan keprihatinan atas kebakaran hutan di Australia yang menyebabkan kerusakan hebat dan menghilangkan banyak kehidupan di negara itu.
 
Ungkapan keprihatinan itu disampaikan oleh menteri luar negeri keempat negara yang dipublikasi di laman Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (10/1/2020).
 
"Kami menyampaikan simpati dan duka yang paling dalam kepada keluarga yang kehilangan orang-orang tercintanya dan berharap pemulihan yang cepat bagi semua yang terdampak," demikian isi pernyataan gabungan tersebut. 
 
Para menlu berharap kebakaran hutan segera bisa dikendalikan. 
 
"Kami berdiri dalam solidaritas penuh dengan pemerintah dan masyarakat Australia dalam upaya menangani tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
 
Hingga awal Januari 2020, sekitar 10 juta hektare (ha) lahan hutan, taman, dan perumahan hangus terbakar. Luas lahan ini hampir 10 kali lipat dari luas kebakaran hutan yang melanda Amazon tahun lalu yang 'hanya' 1,7 juta ha.
 
Data yang dikumpulkan otoritas Australia hingga 9 Januari 2020 menunjukkan setidaknya 27 orang tewas akibat bencana alam ini. Dari korban jiwa tersebut,  pemadam kebakaran menjadi korban terbanyak. 
 
Sementara itu, jumlah rumah yang terbakar mencapai 1.500 rumah, yang umumnya terletak di daerah New South Wales. Negara bagian ini memang menjadi daerah terparah dalam kebakaran hutan kali ini. 
 
Universitas Sydney memperkirakan sebanyak 480 juta hewan mati terjebak kebakaran hutan, kelaparan, dan kehilangan habitat. Dari jumlah tersebut, sekitar 8.000 di antaranya adalah hewan endemik Australia, koala. 
 
Efek kebakaran hutan yang besar ini mendorong Perdana Menteri Scott Morrison merogoh anggaran US$26 juta untuk menangani bencana. Dari akun Instagramnya, politisi dari Partai Liberal ini berkomitmen mengerahkan 140 pesawat untuk membantu penanganan kebakaran serta menggelontorkan dana US$20 juta untuk meminjam pesawat penanganan kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper