Bisnis.com, JAKARTA - Muncul pertanyaan apakah ekonomi Rusia akan bangkrut setelah terlibat perang dengan Ukraina dan mendapatkan berbagai sanksi dari Eropa?
Sejak invasi ke Ukraina pada tahun 2022, Rusia telah menjadi negara yang paling banyak mendapat sanksi, namun ekonominya sangat tangguh.
Pada tahun 2024, jika angka resmi Rusia dapat dipercaya, ekonominya melampaui ekonomi semua negara G7 yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan AS.
Ekonomi Rusia tumbuh sebesar 4,3% tahun lalu, dibandingkan dengan 1,1% di Inggris dan 2,8% di AS.
Pertumbuhan di Rusia ini dipimpin oleh rekor pengeluaran militer Kremlin.
Ekspor minyak negara itu, berdasarkan volume, juga tetap relatif stabil, karena pasokan yang tadinya ditujukan ke Eropa telah dialihkan ke China dan India.
Baca Juga
Dan "armada bayangan" kapal tanker, yang kepemilikan dan pergerakannya dapat disamarkan, telah membantu Moskow menghindari sanksi di tempat lain.
Sementara itu, rubel Rusia telah pulih menjadi mata uang dunia dengan kinerja terbaik tahun ini, dengan keuntungan lebih dari 40%, menurut Bank of America.
Akan tetapi, ekonomi Rusia diprediksi akan menurun memasuki tahun 2026.
Ekonomi Rusia Sekarang
BBC melaporkan bahwa inflasi di Rusia terus tinggi, suku bunga melonjak hingga 20%, dan perusahaan tidak dapat menemukan pekerja yang mereka butuhkan.
Dan secara global, harga minyak telah turun kembali tahun ini sebelum konflik saat ini antara Israel dan Iran menyebabkan lonjakan.
Menteri ekonomi Rusia memperingatkan pada hari Kamis bahwa negara itu "di ambang" resesi setelah periode "panas berlebih".
Dan beberapa pengamat Rusia bahkan memperkirakan ekonominya bisa menuju kehancuran.
Apakah Rusia akan hancur dalam waktu dekat?...