Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di New York. Fasilitas skala besar itu menjadi yang pertama dibangun di Negeri Paman Sam lebih dari 15 tahun terakhir.
Dilansir dari Bloomberg, pemerintah negara bagian New York telah berunding dengan Constellation Energy Corp., operator nuklir terbesar di Amerika Serikat (AS). Mereka berdiskusi soal kemungkinan membangun reaktor baru di salah satu dari tiga pembangkit listrik milik perusahaan yang sudah ada di negara bagian itu.
Seorang juru bicara Gubernur New York, Kathy Hochul, mengonfirmasi proyek tersebut, yang sebelumnya dilaporkan oleh Wall Street Journal.
Minat AS terhadap energi nuklir sedang melonjak, seiring meningkatnya kebutuhan listrik untuk menggerakkan pusat data (data center), pabrik, dan rumah-rumah yang semakin teraliri listrik.
Namun demikian, sejarah industri tersebut baru-baru ini ditandai oleh pembengkakan biaya dan penundaan. Hanya sedikit perusahaan yang bersedia mengerjakan proyek besar tanpa dukungan pemerintah.
Saingan Constellation, yakni Entergy Corp., menutup pembangkit listrik tenaga nuklir Indian Point di utara Kota New York pada 2021. Kelompok pemerhati lingkungan kerap menyatakan kekhawatiran tentang kedekatan lokasi tersebut dengan kota terbesar di AS.
Baca Juga
Penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut segera diikuti oleh keluhan baru dari aktivis iklim, yang menyatakan bahwa daya fasilitas tersebut sebagian besar akan digantikan oleh gas alam.
Hochul mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa dia menginstruksikan otoritas listrik New York untuk menambah 1 gigawatt pembangkit listrik tenaga nuklir, yang cukup untuk memberi daya pada sekitar 1 juta rumah.