Bisnis.com, JAKARTA – Israel meningkatkan intensitas serangannya ke Iran dengan membombardir penjara Evin di utara Teheran pada Senin (23/6/2025) dini hari waktu setempat.
Dikutip melalui Reuters, serangan ini terjadi sehari setelah Amerika Serikat secara terbuka terlibat perang dengan menghantam situs nuklir bawah tanah Iran menggunakan bom penghancur bunker seberat 30.000 pon.
Evin dikenal luas sebagai penjara yang menampung tahanan politik, aktivis HAM, dan beberapa warga asing berprofil tinggi. Bangunan ini sejak lama menjadi lambang represifnya kekuasaan pasca-Revolusi 1979 di Iran.
Media resmi peradilan Iran, Mizan mengonfirmasi serangan terhadap Evin, menyebut sebagian bangunan mengalami kerusakan namun kondisi telah terkendali.
Menteri Pertahanan Israel, Katz menyatakan bahwa negaranya kini tidak lagi membatasi serangan hanya pada program nuklir Iran, tetapi juga menyasar lembaga-lembaga pemerintahan dan kekuatan penopang kekuasaan.
“IDF sedang menyerang, dengan kekuatan belum pernah terjadi sebelumnya, sasaran-sasaran rezim dan badan-badan represif pemerintahan di jantung Teheran,” tegas Katz.
Baca Juga
Meski Iran terus meluncurkan rudal ke wilayah Israel, lebih dari 24 jam sejak AS ikut serta dalam perang, Teheran belum mengambil tindakan langsung terhadap kepentingan AS, seperti menyerang pangkalan militer atau mengganggu aliran minyak global dari kawasan Teluk.
Di sisi lain, juru bicara komandan pusat Angkatan Bersenjata Iran, Ibrahim Zolfaqari melontarkan ancaman terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump usai serangan negara paman Sam itu ke tiga situs nuklir Iran.
"[Serangan AS] itu tidak hanya sia-sia, tetapi juga akan memperluas cakupan target yang sah dan beragam [bagi militer Iran] dan meletakkan dasar bagi perluasan perang di seluruh kawasan," ucap Zolfaqari.
Dalam pernyataannya, Zolfaqari kemudian berbicara dalam bahasa Inggris dan menyebut langsung nama Trump.
Dia mengatakan Teheran akan merespons dengan operasi yang kuat dan terarah yang akan menimbulkan konsekuensi yang berat, disesalkan, dan tidak terduga.
"Tuan Trump, si penjudi, Anda mungkin memulai perang ini, tapi kami akan menjadi orang yang mengakhirinya," imbuhnya.
Laporan dari Iran menunjukkan dampak serangan yang semakin luas di ibu kota. Kantor berita Tasnim melaporkan serangan ke gardu listrik di kawasan Evin yang menyebabkan pemadaman di sejumlah wilayah.
Kemudian laporan lain menyebut Universitas Shahid Beheshti juga terkena serangan, meski dibantah oleh pihak kampus.
Warga Teheran dilaporkan mulai meninggalkan kota secara massal, menyusul sepuluh hari pemboman berturut-turut.
Pemerintah Iran tetap membatasi akses informasi mulai dari internet sebagian besar masih terputus, dan gambar-gambar kehancuran jarang dipublikasikan.
Serangan Israel sejak 13 Juni telah menghancurkan banyak posisi penting Iran.
Keunggulan udara Israel hampir tidak dihadang oleh sistem pertahanan Iran, yang terus melemah seiring jatuhnya sekutu-sekutu utama Teheran: Hizbullah di Lebanon dan rezim Bashar al-Assad di Suriah.