Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Pecahnya Kerusuhan Los Angeles hingga 2.000 Pasukan Garda Nasional dan 700 Marinir Dikerahkan

Trump bersiap menurunkan 2.000 pasukan Garda Nasional dan 700 Marinir untuk tangani kerusuhan di Los Angeles (LA).
Anggota Garda Nasional California berjaga-jaga, saat demonstrasi menentang razia imigrasi federal berlangsung, di luar gedung federal Edward R. Roybal, setelah pengerahan mereka oleh Presiden AS Donald Trump, sebagai tanggapan atas protes, di Los Angeles, California, A.S., 8 Juni 2025./REUTERS-Mike Blake
Anggota Garda Nasional California berjaga-jaga, saat demonstrasi menentang razia imigrasi federal berlangsung, di luar gedung federal Edward R. Roybal, setelah pengerahan mereka oleh Presiden AS Donald Trump, sebagai tanggapan atas protes, di Los Angeles, California, A.S., 8 Juni 2025./REUTERS-Mike Blake

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional dan 700 Marinir untuk tangani kekacauan di Los Angeles (LA).

Pengerahan pasukan ini memicu ketegangan yang terus meningkat pada Minggu (8/6) ketika ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan sebagai tanggapan atas pengerahan Garda Nasional.

Pengunjuk rasa memblokir jalan bebas hambatan utama dan membakar mobil-mobil tanpa pengemudi sementara aparat penegak hukum menggunakan gas air mata, peluru karet, dan granat kejut untuk mengendalikan massa.

Demonstrasi ini bermula dari penggerebekan imigrasi oleh aparat federal, yang kemudian memunculkan protes publik pada Jumat (6/6).

Melansir APNews, kerumunan protestan berkumpul pada Senin di sebuah taman di seberang Balai Kota Los Angeles untuk memprotes penangkapan seorang pemimpin buruh terkemuka.

Spanduk yang mereka bawa mengecam Presiden Trump dan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai atas penangkapan David Huerta pada Jumat, sementara para pemimpin serikat pekerja dari seluruh California memimpin kerumunan dalam teriakan "Bebaskan Huerta sekarang". Hingga akhirnya Huerta dibebaskan dengan jaminan $50.000.

Diketahui, Huerta merupakan presiden Service Employees International Union California, yang mewakili ribuan petugas kebersihan, petugas keamanan, dan pekerja lainnya di negara bagian tersebut.

Penangkapan Huerta mengundang protes keras atas penggerebekan imigrasi yang menjadi seruan bagi orang-orang yang marah atas tindakan keras pemerintah.

Demonstrasi juga terjadi di kota-kota lain termasuk di dalam Trump Tower di Manhattan.

Pejabat California Tuntut Trump

Pejabat California disebut akan menuntut Presiden Donald Trump pada Senin (9/6) untuk membatalkan pengerahan Garda Nasional oleh pemerintah, dengan mengatakan bahwa presiden telah menginjak-injak kedaulatan negara bagian.

Gubernur Gavin Newsom menyebut kehadiran pasukan di jalan-jalan Los Angeles sebagai "ilegal dan tidak bermoral".

Pejabat AS mengatakan sekitar 1.000 anggota Garda Nasional berada di kota tersebut berdasarkan perintah federal pada siang hari Senin untuk menanggapi protes imigrasi. Sebanyak 2.000 anggota penuh yang diberi wewenang oleh Trump diperkirakan akan berada di lapangan pada akhir hari.

Sementara itu, Pentagon juga diperkirakan akan mengerahkan sekitar 700 Marinir ke Los Angeles dari California selatan, kata tiga pejabat AS pada hari Senin.

"Batalkan perintah tersebut. Kembalikan kendali ke California," tuntut Newsom, seorang Demokrat, dalam sebuah posting pada hari Minggu di platform media sosial X.

Tuntutan ini juga disampaikan oleh Jaksa Agung California Rob Bonta, yang mengatakan kepada wartawan bahwa Trump telah “menginjak-injak” kedaulatan negara bagian.

"Kami tidak menganggap enteng presiden yang menyalahgunakan wewenangnya dan memobilisasi pasukan Garda Nasional California secara tidak sah," kata Bonta.

Ia berencana untuk mengajukan perintah pengadilan yang menyatakan penggunaan Garda Nasional oleh Trump sebagai tindakan yang melanggar hukum dan meminta perintah penahanan untuk menghentikan pengerahan pasukan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper