Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Kota Barcelona secara resmi memutuskan hubungan kelembagaan dengan Pemerintah Israel dan menangguhkan perjanjian persahabatan dengan Tel Aviv-Jaffa sebagai bentuk protes atas pelanggaran hukum internasional dan hak asasi rakyat Palestina.
Melansir Al Jazeera, keputusan tersebut diambil melalui pemungutan suara yang didukung oleh partai sosialis yang sedang berkuasa, bersama kelompok kiri jauh dan pro-kemerdekaan.
Dalam mosi tersebut, mereka menyerukan penghentian semua hubungan resmi dengan Israel hingga ada penghormatan terhadap hukum internasional dan pemulihan hak-hak dasar rakyat Palestina.
Wali Kota Barcelona Jaume Collboni mengatakan bahwa salah satu dampak konkret dari keputusan ini adalah penangguhan perjanjian persahabatan antara Barcelona dan Tel Aviv-Jaffa yang telah berjalan sejak 1998.
Dewan juga mendesak penyelenggara pameran dagang Fira de Barcelona untuk tidak menerima paviliun pemerintah Israel atau perusahaan yang terlibat dalam industri senjata maupun yang meraih keuntungan dari konflik Gaza. Rekomendasi serupa ditujukan kepada Otoritas Pelabuhan Barcelona.
“Penderitaan dan kematian di Gaza dalam satu setengah tahun terakhir, ditambah dengan serangan terbaru dari pemerintah Israel, membuat segala bentuk hubungan tidak lagi dapat dipertahankan,” tegasnya dalam sidang dewan tersebut, dikutip melalui Al Jazeera, Sabtu (31/5/2025)
Baca Juga
Langkah ini bukan kali pertama Barcelona mengambil posisi kritis terhadap Israel. Pada 2023, mantan Wali Kota Ada Colau sempat mengambil tindakan serupa, namun kebijakan tersebut dibatalkan saat Collboni terpilih sebagai wali kota.
Kini, dengan eskalasi kekerasan terbaru di wilayah Gaza, Collboni dan mayoritas dewan kembali menegaskan sikap Barcelona terhadap konflik tersebut.
Keputusan ini mendapat sorotan luas, tidak hanya dari komunitas lokal, tetapi juga komunitas internasional yang memantau erat posisi kota-kota besar Eropa terhadap krisis kemanusiaan di Palestina.