Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilarang Trump Terima Mahasiswa Asing, Ini Deretan Pemimpin Negara Alumni Harvard

Harvard menjadi tempat 'lahirnya' sejumlah pemimpin global, seperti pemimpin Singapura hingga Botswana. Kini, Trump melarang mahasiswa asing berkuliah di sana.
Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang telah ditandatangani saat pengumuman tarif di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, AS, pada Rabu (2/4/2025).  / EPA/Bloomberg-Jim Lo Scalo
Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang telah ditandatangani saat pengumuman tarif di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, AS, pada Rabu (2/4/2025). / EPA/Bloomberg-Jim Lo Scalo

Bisnis.com, JAKARTA — Langkah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memblokir Universitas Harvard dari menerima mahasiswa internasional tidak hanya menambah tekanan finansial pada universitas tersebut, tetapi juga mengancam tempat lahirnya para pemimpin politik global.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS pada Kamis (22/5/2025) waktu setempat mencabut sertifikasi Program Mahasiswa dan Pengunjung Pertukaran Harvard. Mereka beralasan pencabutan itu karena lingkungan kampus yang tidak aman. 

Dengan pelarangan tersebut, artinya mahasiswa asing tidak dapat lagi kuliah di universitas tersebut, sementara mahasiswa internasional yang ada harus pindah atau kehilangan status hukum mereka.

Keputusan tersebut telah menjerumuskan ribuan mahasiswa ke dalam ketidakpastian, termasuk mereka yang mungkin telah berencana untuk mengikuti jalur yang sudah biasa ditempuh menuju jabatan publik setelah lulus. Harvard telah menghasilkan delapan pemimpin AS, yang terbaru adalah mantan Presiden Barack Obama, yang merupakan jumlah terbanyak di antara universitas-universitas lainnya.

Di luar AS, Harvard telah mendidik banyak mahasiswa internasional yang kemudian menjadi elit politik.

Dari Botswana hingga Singapura, berikut adalah daftar beberapa pemimpin dunia saat ini yang bersekolah di sekolah Ivy League tersebut seperti dilansir dari Bloomberg.

Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura 

Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, yang memenangkan mandatnya untuk memimpin negara-kota tersebut dengan Partai Aksi Rakyat yang berkuasa awal bulan ini, menerima gelar master dalam administrasi publik dari Harvard Kennedy School pada tahun 2004. Ia juga memperoleh gelar sarjana dan magister dalam bidang ekonomi dari University of Wisconsin-Madison dan University of Michigan.

Lai Ching-te, Presiden Taiwan

Mantan dokter ginjal, Presiden Taiwan Lai Ching-te memasuki dunia politik setelah ketegangan militer dengan Beijing meningkat pada pertengahan 1990-an. Dia memperoleh gelar master kesehatan masyarakat dari Universitas Harvard pada tahun 2003 dan merupakan salah satu dari sedikit dokter di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut yang memiliki keahlian dalam rehabilitasi, perawatan klinis, dan kesehatan masyarakat.

Kyriakos Mitsotakis, Perdana Menteri Yunani 

Mitsotakis, yang mulai menjabat pada 2019, memperoleh gelar sarjana dalam Studi Sosial dari Universitas Harvard, dan memperoleh gelar MA dalam hubungan internasional dari Universitas Stanford dan gelar MBA dari Sekolah Bisnis Harvard.

Daniel Noboa, Presiden Ekuador 

Noboa, anak dari seorang eksportir pisang kaya yang memenangkan pemilu negara itu bulan lalu, belajar di sejumlah universitas AS dan menerima gelar master dalam administrasi publik pada tahun 2020 dari Harvard Kennedy School.

Maia Sandu, Presiden Moldova 

Sandu memperoleh kemenangan telak dalam pemilu di bekas republik Soviet tersebut tahun lalu. Dia memperoleh gelar master dalam kebijakan publik setelah menyelesaikan studinya di Kennedy School of Public Administration di Universitas Harvard pada tahun 2010.

Duma Boko, Presiden Botswana 

Boko adalah seorang pengacara hak asasi manusia lulusan Harvard. Dia belajar hukum di Universitas Botswana sebelum meraih gelar master hukum di Sekolah Hukum Harvard pada tahun 1995.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper