Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demi Hentikan Perang, Trump Usul Rusia Bisa Ikut Piala Dunia 2026

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa mengembalikan Rusia ke turnamen tersebut dapat mengakhiri perang di Ukraina.
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Al Drago
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump mengatakan kesempatan bagi Rusia untuk bermain di Piala Dunia 2026 bisa menjadi insentif untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Berbicara pada pertemuan pertama gugus tugas Piala Dunia 2026 pemerintahannya, Trump mengatakan bahwa mengembalikan Rusia ke turnamen tersebut dapat mengakhiri perang di Ukraina.

Duduk di sebelah presiden FIFA Gianni Infantino, Trump tidak menyadari bahwa Rusia dilarang mengikuti turnamen tersebut.

"Saya tidak tahu itu. Benarkah?" tanya Trump dikutip dari BBC, Kamis (8/5/2025) yang kemudian dikonfirmasi oleh Infantino.

"Mereka dilarang bermain untuk sementara waktu, tetapi kami berharap sesuatu terjadi dan perdamaian akan terjadi sehingga Rusia dapat diterima kembali," tambah Infantino

Trump melanjutkan hal tersebut mungkin bisa menjadi insentif yang bagus. "Kami ingin mereka berhenti [perang]. Lima ribu anak muda terbunuh setiap minggu, itu sungguh tidak masuk akal," ujar Trump.

Dia menambahkan Infantino adalah "bos" dalam pengambilan keputusan mengenai keikutsertaan Rusia dan bahwa dia tidak ada sangkut pautnya dengan seruan untuk mengembalikan mereka.

Tim sepak bola nasional Rusia telah dilarang mengikuti kompetisi internasional oleh FIFA dan UEFA sejak negara itu menginvasi Ukraina pada 2022.

Trump berkampanye untuk mengakhiri perang di Ukraina pada hari pertama menjabat jika dia terpilih untuk kedua kalinya pada bulan November 2024.

Berdasarkan peraturan saat ini, Rusia tidak akan bermain di Piala Dunia 2026 yang diselenggarakan bersama oleh AS, Kanada, dan Meksiko.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : BBC
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper