Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri India akhirnya buka suara mengenai alasan negaranya menyerang Pakistan pada Rabu (7/5/2025).
Menteri Luar Negeri India Vikram Misri mengatakan bahwa tindakan yang disebut Operasi Sindoor tersebut merupakan respons langsung atas serangan teroris yang menewaskan 26 wisatawan di Pahalgam, Jammu & Kashmir, pada 22 April.
“Serangan di Pahalgam dilakukan dengan cara yang sangat biadab. Para korban ditembak dari jarak dekat, di depan keluarga mereka. Ini jelas upaya untuk menyebarkan teror dan mengacaukan stabilitas di Kashmir,” kata Misri dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (8/5/2025).
Kelompok The Resistance Front (TRF) mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. India menyebut TRF adalah kedok dari kelompok teroris Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan.
Misri mengatakan India sejak lama telah menyampaikan bukti keterlibatan TRF kepada Komite Sanksi PBB, namun Pakistan terus membantah dan menekan agar nama kelompok itu dihapus dari dokumen resmi Dewan Keamanan.
Dalam pernyataannya, Menlu India menyebut tidak adanya tindakan dari Pakistan terhadap kelompok teroris di wilayahnya sebagai alasan utama peluncuran Operasi Sindoor.
Baca Juga
“Sudah dua minggu berlalu sejak serangan, namun belum ada langkah nyata dari Pakistan. Yang terjadi justru penyangkalan dan tuduhan,” tegasnya.
India mengklaim Operasi Sindoor dilakukan secara terukur dan tidak memicu eskalasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan fasilitas pelatihan teroris dan mencegah potensi serangan lintas batas berikutnya.
“Tindakan ini bersifat defensif, sebagai bentuk pencegahan dan pembalasan atas teror yang telah terjadi,” ujarnya.
Misri juga mengungkap bahwa intelijen India telah mengidentifikasi para pelaku dan dalang di balik serangan Pahalgam, dan bahwa komunikasi mereka terlacak hingga ke jaringan di Pakistan.
Operasi ini dilakukan selaras dengan pernyataan Dewan Keamanan PBB yang pada 25 April lalu menyerukan agar pelaku, penyandang dana, dan pendukung aksi teror di Pahalgam dibawa ke pengadilan.