Bisnis.com, JAKARTA — Tahta Suci Vatikan resmi mengumumkan bahwa prosesi konklaf untuk memilih Paus baru akan dimulai pada 7 Mei 2025.
Dikutip melalui BBC pada Selasa (29/4/2025), sidang tertutup konklaf yang akan berlangsung di Kapel Sistina ini akan melibatkan sekitar 135 kardinal dari berbagai belahan dunia, menyusul wafatnya Paus Fransiskus dalam usia 88 tahun.
Prosesi pemakaman Paus Fransiskus telah berlangsung pada Sabtu (26/4/2025) lalu dengan ratusan ribu orang pelayat memenuhi Lapangan Santo Petrus, termasuk pemimpin politik dan kerajaan dari berbagai negara. Kini, perhatian dunia beralih pada proses konklaf atau pemilihan pemimpin baru Gereja Katolik Roma.
Juru bicara Vatikan Matteo Bruni menyampaikan bahwa para kardinal akan mengawali konklaf dengan misa agung di Basilika Santo Petrus. Setelah itu, mereka akan memasuki Kapel Sistina untuk memulai pemungutan suara yang berlangsung secara rahasia, tanpa komunikasi dengan dunia luar hingga Paus baru terpilih.
"Begitu mereka memasuki Kapel Sistina, segala bentuk komunikasi dengan luar dihentikan," kata Bruni dalam pernyataan resminya, dikutip Selasa (29/4/2025).
Mekanisme Pemungutan Suara Konklaf
Pada hari pertama konklaf, hanya akan ada satu putaran pemungutan suara. Selanjutnya, para kardinal akan menggelar hingga empat kali pemungutan suara setiap harinya.
Baca Juga
Untuk dapat terpilih sebagai Paus, seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara dari total jumlah pemilih. Jika hingga hari ketiga belum ada keputusan, konklaf dapat dihentikan sementara untuk doa dan perenungan bersama.
Masing-masing suara dituangkan ke dalam kartu sederhana bertuliskan kalimat dalam bahasa Latin: "Eligo in Summum Pontificem", yang berarti "Saya memilih sebagai Paus Tertinggi", diikuti nama kandidat.
Tanda-tanda dari dalam Kapel Sistina akan terpantau melalui cerobong asap yang menjadi simbol komunikasi satu-satunya bagi dunia luar. Asap hitam menandakan belum ada hasil, sementara asap putih menjadi penanda bahwa Paus baru telah terpilih.
Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan tetap dijaga ketat demi menjaga kekhusyukan serta keagungan proses pemilihan.
Kenangan Akan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal progresif dan bersahaja, dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. Prosesi mengantar Fransiskus ke peristirahatan terakhirnya menyedot perhatian lebih dari 140.000 orang yang berjejer di jalanan, menyambut iring-iringan peti jenazah Paus yang dibawa menggunakan kendaraan khas "popemobile" berwarna putih.
Petinya melewati sejumlah situs bersejarah Roma seperti Koloseum, Forum Romawi, dan Altare della Patria di Piazza Venezia.
Sehari setelah pemakaman, Vatikan merilis gambar makam Paus Fransiskus. Sebuah batu nisan sederhana bertuliskan nama masa kepausannya dihiasi satu bunga mawar putih dan disinari satu cahaya tunggal dari salib di atasnya.
Kini, mata dunia pun menanti siapa yang akan melanjutkan tongkat estafet untuk menjadi pemimpin 1,3 miliar umat katolik?