Bisnis.com, JAKARTA- Setiap tahun, umat muslim diwajibkan untuk menyisihkan sebagian harta mereka untuk membayar zakat mal, sebagai bentuk kewajiban sosial dan spiritual yang ditujukan untuk membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan.
Selain itu, jika seorang Muslim memiliki penghasilan atau gaji, dia juga diwajibkan untuk membayar zakat penghasilan, yang berbeda dengan zakat mal. Meskipun kedua jenis zakat ini bertujuan untuk membantu sesama dan membersihkan harta, keduanya memiliki beberapa perbedaan yang mendasar.
Apa itu Zakat Mal?
Dilansir dari digital.dompetdhuafa.org, Senin (17/3/2025) zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta atau kekayaan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama. Kata maal dalam bahasa Arab berarti kekayaan atau harta. Dalam Islam, harta dianggap sesuatu yang sah dimiliki dan digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Apa itu Zakat Penghasilan?
Zakat penghasilan merupakan zakat yang dikeluarkan dari pendapatan atau penghasilan seseorang yang sudah mencapai batas tertentu. Jika penghasilan dalam satu tahun sudah mencapai nishab yang setara dengan 85 gram emas, maka orang tersebut wajib membayar zakat penghasilan.
5 Perbedaan Zakat Mal dan Zakat Penghasilan
1. Waktu
Zakat mal biasanya dihitung dan dikeluarkan satu kali dalam setahun. Zakat ini dihitung setelah harta yang dimiliki sudah mencapai nisab selama satu tahun penuh. Artinya, jika seseorang memiliki kekayaan atau harta yang memenuhi kriteria nisab.
Baca Juga
Sementara, Zakat penghasilan dikeluarkan setiap kali seseorang menerima penghasilan atau gaji. Penunaian zakat ini lebih sering, bisa setiap bulan atau saat seseorang mendapatkan gaji atau pendapatan lainnya.
2. Jenis
Zakat Mal mencakup berbagai jenis kekayaan atau harta yang dimiliki, seperti emas, perak, hasil pertanian, hasil peternakan, atau harta yang telah mencapai nisab. Harta ini bisa berupa benda fisik atau aset yang dimiliki, seperti tanah, properti, atau barang berharga lainnya.
Zakat penghasilan hanya berkaitan dengan pendapatan atau gaji yang diterima oleh seseorang. Ini berarti zakat penghasilan lebih fokus pada hasil kerja atau usaha yang diperoleh dalam bentuk uang atau imbalan lain atas pekerjaan yang dilakukan.
3. Jumlah
Jumlah zakat mal ditentukan oleh total kekayaan yang dimiliki selama setahun, seperti emas atau hasil pertanian, dengan persentase 2,5%. Sementara itu, zakat penghasilan dihitung dari pendapatan bulanan dengan persentase yang sama, sehingga nominalnya cenderung lebih kecil.
4. Nisab
Zakat mal memiliki persyaratan nisab yang jelas, yaitu kepemilikan harta yang mencapai nilai tertentu selama setahun, seperti 85 gram emas.
Sementara itu, zakat penghasilan tidak terikat pada nisab yang sama. Zakat penghasilan dihitung dari pendapatan yang diterima, tanpa memandang apakah pendapatan itu mencapai batas tertentu atau tidak, dengan persentase tetap 2,5%.
5. Mustahik
Dilansir dari shariaknowledgecentre.id, baik zakat mal maupun zakat penghasilan ditujukan untuk membantu mereka yang membutuhkan, sesuai dengan delapan golongan (asnaf) yang ditetapkan dalam Islam. Namun, karena zakat penghasilan dikumpulkan secara lebih rutin, penyalurannya cenderung lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari dan dapat berubah sesuai kondisi terkini.
Dengan memahami perbedaan antara zakat mal dan zakat penghasilan, setiap orang bisa lebih bijak dalam menunaikan kewajiban zakat sesuai dengan keadaan harta yang kita miliki.