Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Netanyahu Terbang ke AS Temui Donald Trump, Bahas Serangan ke Palestina

Netanyahu menjadi pemimpin luar negeri pertama yang bertemu Donald Trump usai pelantikan presiden AS pada 20 Januari 2025.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump sebelum menandatangani Kesepakatan Abraham, di Gedung Putih, AS pada 15 September 2020. / Reuters
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump sebelum menandatangani Kesepakatan Abraham, di Gedung Putih, AS pada 15 September 2020. / Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersiap meninggalkan Israel pada Minggu (2/2/2025) untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, lawatan Netanyahu ke Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat hubungan Israel dengan Washington, setelah ketegangan dengan pemerintahan Gedung Putih sebelumnya terkait situasi di Gaza, Palestina.

Netanyahu, pemimpin asing pertama yang mengunjungi Trump sejak pelantikannya bulan lalu, berangkat dengan gencatan senjata di Gaza yang masih berlaku. Namun, Israel tetap melancarkan serangan ke sejumlah wilayah Palestina—dengan negosiasi tahap kedua yang diharapkan akan dimulai pekan ini.

Netanyahu menyatakan bahwa keputusan Israel dalam serangkaian serangannya ke Palestina telah mengubah wajah Timur Tengah.

"Keputusan kami dan keberanian prajurit kami telah menggambar ulang peta. Namun, saya yakin bahwa dengan bekerja sama erat dengan Presiden Trump, kami dapat menggambar ulang lebih jauh dan menjadi lebih baik," ujar Netanyahu di bandara sebelum keberangkatannya, Minggu (2/2/2025).

Netanyahu, yang menghadapi surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional atau International Court of Justice (ICJ) atas tuduhan kejahatan perang di Palestina, memiliki riwayat hubungan yang tegang dengan pendahulu Trump, yakni Joe Biden.

Netanyahu belum mengunjungi Gedung Putih sejak kembali menjabat pada akhir 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper