Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) angkat bicara soal topik pembahasan antara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Prabowo Subianto dalam Konsultasi Tahunan ke-13 atau 13th Annual Consultation besok, Selasa (29/7/2025).
Juru Bicara Kemenlu Rollyansyah Soemirat menuturkan bahwa agenda yang akan dibahas Anwar dan Prabowo akan mencakup masalah hubungan kerja sama bilateral pada berbagai sektor dan juga isu lain yang menjadi perhatian bersama baik oleh Malaysia maupun Indonesia.
"Hal itu bisa berupa isu yang ada di kawasan ataupun bahkan yang di luar kawasan dari Asia Tenggara," kata Roy dalam Media Briefing di Jakarta pada Senin (28/7/2025).
Adapun, Roy tidak dapat memastikan tarif impor Amerika Serikat akan menjadi salah satu topik yang dibahas kedua negara besok. Meski demikian, dia menuturkan masalah tarif berpeluang dibahas jika isu tersebut menjadi perhatian bersama oleh Malaysia dan Indonesia.
"Apalagi annual consultation ini sebetulnya formatnya juga tidak jauh dari pertemuan pemimpin yang relatif ke tipe retreat, di mana informalitas itu sangat tinggi. Isu-isu yang tadinya mungkin tidak disiapkan untuk dibicarakan lebih lanjut bisa saja dibahas," jelasnya.
Roy juga memastikan Kemenlu telah memberikan semua bahan dan kajian yang dibutuhkan oleh Prabowo baik untuk membicarakan sebuah isu maupun menanggapi hal-hal yang akan disampaikan oleh PM Anwar Ibrahim.
Baca Juga
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia melalui keterangan resminya menjelaskan, Konsultasi Tahunan merupakan mekanisme bilateral tingkat tertinggi antara Malaysia dan Indonesia. Agenda tersebut bertujuan memperkuat kerja sama strategis dan komprehensif antara kedua negara.
Adapun, forum tersebut diselenggarakan secara bergantian sejak 2006 dan mencerminkan komitmen politik yang kuat untuk memperdalam kolaborasi di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi, pertahanan dan keamanan, konektivitas, ketahanan pangan, serta pendidikan.
Konsultasi Tahunan ke-13 akan menjadi pertemuan pertama antara Perdana Menteri Malaysia saat ini dan Presiden Indonesia. Terakhir kali forum ini digelar pada 2017, menjadikan pertemuan kali ini sebagai momentum strategis untuk meneguhkan kembali kemitraan kedua negara dan menjajaki peluang kerja sama baru di tengah dinamika tantangan regional dan global.
Sebagai bagian dari agenda, kedua pemimpin juga akan menyaksikan penandatanganan empat nota kesepahaman (MoU) yang mencakup kerja sama perbatasan darat, kesehatan, serta teknologi informasi dan komunikasi. Pernyataan bersama (joint statement) juga akan diterbitkan sebagai penutup Konsultasi Tahunan tersebut.
"Kedua pemimpin juga dijadwalkan bertukar pandangan terkait isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama," demikian kutipan keterangan resmi tersebut.