Bisnis.com, JAKARTA — Pihak Yoon Suk Yeol menyatakan tidak akan menghadiri sidang perdana pemakzulan yang akan digelar Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (14/2/2025).
Penasihat hukum Yoon, Yoon Kab-keun mengatakan bahwa alasan Presiden Korea Selatan tersebut absen pada sidang pemakzulan itu lantaran pihaknya khawatir dengan keselamatannya.
Terlebih, Yoon menuding bahwa Corruption Investigation Office (CIO) atau lembaga antirasuah Korea Selatan telah mengeluarkan surat penangkapan ilegal dan tidak sah.
“Sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan pribadi dan kecelakaan,” kata Yoon Kab-keun dilansir Reuters, Minggu (12/1/2025).
Yoon menambahkan, kliennya bisa saja dihadirkan dalam persidangan tersebut apabila pihak terkait dapat memastikan keselamatan Yoon Suk Yeol.
"Agar presiden dapat hadir di persidangan, masalah keselamatan dan keamanan pribadi harus diselesaikan," pungkasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, CIO berencana menangkap Yoon dalam penyelidikan kriminal atas kegagalannya memberlakukan darurat militer pada awal Desember.
Tindakan presiden untuk memberlakukan darurat militer dinilai telah membuat Korea Selatan masuk ke dalam krisis politik terbesar dalam beberapa dekade.
Selain itu, keputusan darurat militer juga telah memukul ekspektasi pertumbuhan ekonomi terbesar keempat di Asia itu.
Adapun, upaya penangkapan Yoon Suk Yeol dilakukan pada (3/1/2025) dinyatakan gagal setelah kebuntuan selama enam jam dengan personel keamanan di kediaman milik Yoon di pusat kota Seoul.