Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Tertunda, Prabowo Tiba di Malaysia untuk Bertemu Anwar Ibrahim

Presiden Prabowo Subianto sudah tiba di Malaysia dalam rangka menemui Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim.
Presiden Prabowo Subianto berdiri di tanggal pesawat untuk berangkat ke Amerika Serikat dari Bandara Internasional Capital, Beijing, China pada Minggu (10/11/2024). ANTARA/Desca Lidya Natalia.
Presiden Prabowo Subianto berdiri di tanggal pesawat untuk berangkat ke Amerika Serikat dari Bandara Internasional Capital, Beijing, China pada Minggu (10/11/2024). ANTARA/Desca Lidya Natalia.

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subiantomelakukan kunjungan kenegaraan ke Malaysia dalam rangka menemui Perdana Menteri (PM) Malaysia Abwar Ibrahim pada Rabu (9/1/2025).

Dikutip melalui laman resmi Kementerian Luar Negeri Malaysia, ini merupakan kunjungan kerja pertama Presiden Ke-8 RI itu ke Negeri Jiran sejak menjabat sebagai Presiden pada Oktober 2024 lalu.

"[Presiden Prabowo Subianto] Sudah tiba di Malaysia," ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya ketika dikonfirmasi Bisnis, Kamis (9/1/2025). 

Kunjungan ini merupakan cerminan hubungan istimewa antara Malaysia dan Republik Indonesia yang dilandasi oleh kerja sama yang kuat di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.

Selama kunjungan ini, Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan PM Anwar Ibrahim.Kedua pemimpin akan membahas kerja sama bilateral dan menjajaki potensi kolaborasi baru guna memperkuat hubungan kedua negara. Anwar Ibrahim juga akan menjamu Prabowo pada jamuan makan siang tertutup.

Dengan Malaysia mengambil alih peran sebagai Ketua Asean tahun ini, kedua pemimpin diharapkan bertukar pandangan tentang upaya memperkuat Pembangunan Komunitas Asean, kerja sama regional, dan mengatasi tantangan global.

Pada 2023, Republik Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ketujuh Malaysia di dunia dan terbesar ketiga di antara negara-negara anggota Asean, dengan volume perdagangan sebesar RM111,21 miliar (US$24,39 miliar). 

Lalu, dari Januari hingga Oktober 2024, volume perdagangan bilateral mencapai RM95,50 miliar (US$20,75 miliar), dibandingkan dengan RM94,37 miliar (US$20,69 miliar) pada periode yang sama pada 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper