Bisnis.com, JAKARTA -- Hubungan antara PDI Perjuangan (PDIP) dengan Presiden ke 7 Joko Widodo alias Jokowi berada di titik nadir. PDIP bahkan telah secara resmi memecat Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka sebagai kadernya.
Adapun Jokowi telah menanggapi keputusan pemecatan oleh PDIP. Dia mengungkapkan menghormati keputusan PDIP dan menyebut hanya waktu yang akan mengujinya. Dia juga mengaku tidak ingin membela diri atau mencari pembenaran terkait sikap PDIP.
"Saya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian karena keputusan itu sudah terjadi. Nanti waktu yang akan mengujinya, saya rasa itu saja," katanya dilansir dari Antara.
Jokowi juga hanya membalas dengan senyuman ketika disinggung soal pengembalian kartu tanda anggota (KTA) ke partai.
Sementara itu, terkait soal kemungkinan dirinya membuat partai politik baru, ia kembali menyinggung partai perorangan.
"Saya sudah menyampaikan, partai perorangan," katanya.
Baca Juga
Mengenai alasan pemecatan, ia tidak ingin mencari pembenaran terkait hal itu. "Tadi sudah saya sampaikan, saya tidak dalam posisi membela atau memberikan penilaian, karena sudah diputuskan. Nanti nanti waktu yang akan mengujinya," katanya.
Gibran Tak Masalah
Sementara itu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak masalah dipecat hanya karena memiliki pendapat yang berbeda di PDIP.
Gibran berpandangan bahwa perbedaan pendapat dalam sebuah partai merupakan hal yang biasa. Bahkan, menurut Gibran, perbedaan juga bisa jadi hal positif karena bisa mewarnai demokrasi di Indonesia.
"Sekali lagi yang namanya perbedaan adalah hal yang biasa. Perbedaan itu yang mewarnai demokrasi kita," tuturnya.
Putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan bukan hanya dirinya saja yang dipecat oleh PDIP, tetapi juga Ketua Umum PP Pemuda Katolik yaitu Stefanus Gusma.
Stefanus Gusma mundur dari jabatannya sebagai Badiklatpus PDI-Perjuangan bersamaan dengan Maruarar Sirait.
"Jadi sebenarnya Mas Gusma ini senasib dengan saya, baru saja dikeluarkan dari partai," kata Gibran.
Kendati demikian, Gibran mengaku senang dengan sikap Stefanus Gusma yang ingin merangkul semua pihak di organsiasi PP Pemuda Katolik.
"Jadi saya senang sekali dengan Pak Ketua ber-statement akan merangkul, mengajak semua pemuda yang ada di Indonesia ini, apapun back ground-nya dan apapun afiliasi politiknya dan yang namanya pemuda itu memang harus berani merangkul semua," ujarnya