Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Poin-poin Pidato Kamala Harris Usai Kalah dari Trump

Kamala Harris telah memberikan pidato pengakuan kekalahannya atau concession speech dalam Pilpres AS pada Rabu (6/11/2024) waktu setempat.
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dalam sebuah acara di Upper Marlboro, Maryland, Amerika Serikat, Kamis (15/8/2024). Bloomberg/Aaron Schwartz
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dalam sebuah acara di Upper Marlboro, Maryland, Amerika Serikat, Kamis (15/8/2024). Bloomberg/Aaron Schwartz

Bisnis.com, JAKARTA - Kamala Harris telah memberikan pidato pengakuan kekalahannya atau concession speech dalam Pilpres AS pada Rabu (6/11/2024) waktu setempat. 

Dalam pidatonya di Washington DC, wakil presiden AS itu mengakui hasil pemilu tersebut bukan seperti yang diinginkan.

"Saya tahu orang-orang sedang mengalami berbagai emosi saat ini. Saya mengerti. Namun, kita harus menghormati hasil pemilu ini," kata Harris dikutip dari MSNBC pada Kamis (7/11/2024).

Harris mengatakan, dirinya juga telah menelepon Presiden terpilih Trump untuk memberikan ucapan selamat atas kemenangannya.

Dia juga berkomitmen untuk membantu Trump dan timnya dalam masa transisi dan melakukan pengalihan kekuasaan secara damai. 

Harris mengatakan, Prinsip dasar demokrasi Amerika adalah menerima hasil ketika kalah dalam pemilihan umum. Dia menuturkan, prinsip tersebut, seperti prinsip lainnya, membedakan demokrasi dari monarki atau tirani.

Namun, Harris juga memberi tahu para pendukungnya untuk tidak pernah menyerah memperjuangkan cita-cita mereka.

"Dengarkan saya ketika saya berkata, cahaya janji Amerika akan selalu bersinar terang. Selama kita tidak pernah menyerah, dan selama kita terus berjuang," lanjut Harris.

Harris mengatakan, meskipun dia mengakui kekalahan pada pemilu ini, dia tidak akan berhenti melanjutkan perjuangan yang memicu kampanye ini.

"Saya tidak mengakui kekalahan dalam perjuangan yang memicu kampanye ini. Perjuangan untuk kebebasan, untuk kesempatan, untuk keadilan dan martabat semua orang. Perjuangan untuk cita-cita di hati bangsa kita, cita-cita yang mencerminkan Amerika dalam kondisi terbaiknya – itulah perjuangan yang tidak akan pernah saya tinggalkan," kata Harris.

Dalam penutup pidato konsesinya, Harris menggambarkan harapan di masa sulit yang menggemakan retorika presiden yang terkenal.

“Hanya ketika hari cukup gelap, Anda dapat melihat bintang-bintang,” katanya, mengutip kalimat dari pidato terkenal Pendeta Martin Luther King Jr. di Memphis, Tennessee, sehari sebelum dia dibunuh.

Pidato tersebut terkenal karena pernyataan King bahwa dia telah mencapai puncak gunung seperti Musa dan melihat tanah perjanjian, meskipun menghadapi hari-hari sulit di depan.

Harris kemudian tampaknya merujuk pada retorika terkenal lainnya, yaitu thousand points of light dari Presiden George H.W. Bush.

"Saya tahu banyak orang merasa kita sedang memasuki masa gelap, tetapi demi kebaikan kita semua, saya harap itu tidak terjadi," katanya.

"Tetapi inilah masalahnya, Amerika: Jika memang demikian, mari kita penuhi langit dengan cahaya dari miliaran bintang yang cemerlang. Cahaya optimisme, iman, kebenaran, dan pelayanan."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper