Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Janji Balas Serangan Rudal, PM Israel: Iran Lakukan Kesalahan Besar

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan meluncurkan aksi balasan kepada Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. / Reuters-Ammar Awad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. / Reuters-Ammar Awad

Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjanjikan aksi balasan terhadap serangan rudal yang dilancarkan Iran pada Selasa (1/10/2024) waktu setempat.

Sementara itu, Iran mengatakan setiap pembalasan akan dibalas dengan kehancuran besar yang menimbulkan kekhawatiran akan perang yang lebih luas.

"Iran membuat kesalahan besar malam ini—dan mereka akan membayarnya," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters pada Rabu (2/10/2024).

Sementara itu, Korps Garda Revolusi Iran mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas pembunuhan para pemimpin militan oleh Israel dan agresi di Lebanon terhadap gerakan bersenjata Hizbullah yang didukung Iran dan di Gaza, Palestina.

Eskalasi konflik ini telah berdampak pada harga minyak yang melonjak 5% karena kekhawatiran akan perang yang lebih luas antara kedua musuh bebuyutan itu. Dewan Keamanan PBB juga telah menjadwalkan pertemuan mengenai Timur Tengah pada Rabu. 

Kekhawatiran terseretnya Iran dan Amerika Serikat (AS) akan dalam perang regional meningkat dengan eskalasi serangan Israel terhadap Lebanon dalam dua minggu terakhir, termasuk dimulainya operasi darat di sana pada hari Senin, dan konflik yang telah berlangsung selama setahun di Jalur Gaza. 

Dalam serangannya pada hari Selasa, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel, kata Israel. Alarm berbunyi di seluruh Israel dan ledakan dapat terdengar di Yerusalem dan lembah Sungai Yordan. Warga Israel menumpuk di tempat perlindungan bom dan wartawan di televisi pemerintah berbaring di tanah selama siaran langsung.

Garda Revolusi Iran menyebut, pihaknya menggunakan rudal hipersonik Fattah untuk pertama kalinya, dan 90% rudalnya berhasil mengenai sasaran di Israel.

Sementara itu, Laksamana Muda Israel Daniel Hagari dalam sebuah video di X menuturkan, pertahanan udara Israel diaktifkan dan sebagian besar rudal dicegat oleh Israel dan koalisi pertahanan yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

"Serangan Iran merupakan eskalasi yang parah dan berbahaya," tambahnya.

Wilayah Israel menerima sejumlah kecil serangan dan ada serangan lain di Israel selatan, katanya. 

Militer Israel menerbitkan video sebuah sekolah di kota Gadera yang rusak parah akibat rudal Iran. Tidak ada korban luka yang dilaporkan di Israel, tetapi satu orang tewas di Tepi Barat yang diduduki, kata pihak berwenang di sana.

Amerika Serikat (AS) Ikut Berperan

Adapun, kapal perang Angkatan Laut AS menembakkan sekitar selusin pencegat terhadap rudal Iran yang menuju Israel, kata Pentagon.

Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan penuh AS untuk Israel dan menggambarkan serangan Iran sebagai tidak efektif. Dia mengatakan ada diskusi aktif tentang bagaimana Israel akan menanggapi, dan dia akan berunding dengan Netanyahu.

Wakil Presiden Kamala Harris, kandidat Demokrat untuk presiden AS, mendukung sikap Biden dan mengatakan AS tidak akan ragu untuk membela kepentingannya terhadap Iran.

Israel bersumpah akan menanggung konsekuensi atas serangan itu.

"Kami akan bertindak. Iran akan segera merasakan konsekuensi dari tindakan mereka. Responsnya akan menyakitkan," kata Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon. 

Sementara itu, Gedung Putih AS juga menjanjikan konsekuensi berat bagi Iran. Juru Bicara Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan dalam pengarahan di Washington bahwa AS akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkannya. Sullivan tidak menyebutkan secara rinci apa saja konsekuensinya, tetapi dia tidak mendesak Israel untuk menahan diri seperti yang dilakukan AS pada bulan April ketika Iran melancarkan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap Israel.

Pentagon mengatakan serangan udara hari Selasa itu sekitar dua kali lebih besar dari serangan bulan April. Setiap respons Israel terhadap serangan rudal hari Selasa akan disambut dengan kehancuran besar-besaran infrastruktur Israel, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, yang juga berjanji untuk menargetkan aset regional sekutu Israel mana pun yang terlibat. 

Kementerian luar negeri Iran mengatakan operasinya bersifat defensif dan hanya ditujukan pada fasilitas militer dan keamanan Israel. 

Sebelumnya, kantor berita negara Iran mengatakan Teheran menargetkan tiga pangkalan militer Israel. Iran mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga telah mengutuk eskalasi serangan Israel tersebut.

"Ini harus dihentikan. Kami benar-benar membutuhkan gencatan senjata," kata Guterres.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper