Bisnis.com, JAKARTA - Dua raksasa supermarket di Australia mendapat gugatan lantaran dituduh beri diskon palsu.
Dilansir dari Investing, pengawas persaingan usaha Australia mengatakan telah memulai proses pengadilan terhadap raksasa supermarket Woolworths dan Coles Group atas dugaan menyesatkan konsumen mengenai diskon harga.
Komisi Persaingan dan Konsumen Australia menduga bahwa kedua belah pihak secara keliru mengklaim menawarkan diskon pada ratusan produk supermarket dengan terlebih dahulu menaikkan harga.
Setelah itu, keduanya diduga menempatkan barang-barang tersebut dalam kategori diskon dengan harga yang berlaku sebelum kenaikan tersebut.
Dugaan sementara menyebut jika Woolworths mempraktikkan hal ini melalui promosi “harga turun”, sementara Coles melakukan hal yang sama melalui promosi “turun”.
"Baik Woolworths maupun Coles sama-sama melanggar Hukum Konsumen Australia dengan membuat klaim menyesatkan tentang diskon, padahal diskon tersebut sebenarnya ilusi," kata Ketua ACCC Gina Cass-Gottlieb dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Pengawas persaingan usaha Australia mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap masalah tersebut, dan mendapati keduanya melanggar hukum konsumen atas beberapa barang biasa, termasuk coklat, minuman ringan, dan barang-barang rumah tangga lainnya.
Coles mengatakan tuduhan Pengawas persaingan usaha Australia tersebut berkaitan dengan periode "inflasi biaya yang signifikan".
Ini yang menyebabkan perusahaan menerima harga yang lebih tinggi dari para pemasoknya. Coles berencana untuk membela diri atas proses hukum tersebut.
Di sisi lain, Woolworths mengakui gugatan Pengawas persaingan usaha Australia dan mengatakan pihaknya akan menghubungi regulator mengenai masalah tersebut.
Dalam laporan disebut jika Woolworths dan Coles telah mengalami penurunan pendapatan secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir, karena konsumen Australia mengurangi pengeluaran di tengah tekanan inflasi dan suku bunga yang tinggi.