Bisnis.com, JAKARTA - Vladimir Putin telah menerima proposal tentang kemitraan strategis dengan Republik Islam Iran.
"Usulan Kementerian Luar Negeri Rusia, yang disetujui oleh badan-badan dan organisasi-organisasi pemerintah federal yang berkepentingan, untuk menandatangani perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara Federasi Rusia dan Republik Islam Iran telah diterima," perintah Putin tersebut dipublikasikan di situs web resmi sistem informasi hukum Rusia pada Rabu malam.
Dalam pertemuan tingkat tinggi antara pejabat kedua negara baru-baru ini, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu.
Presiden Iran kemudian menyatakan bahwa pemerintahan ke-14 akan secara serius menindaklanjuti rencana kerjasama mereka dengan pemerintahan Vladimir Putin.
“Pendalaman dan penguatan hubungan serta kerja sama antara Iran dan Rusia akan mengurangi efektivitas sanksi dan tindakan tidak adil terhadap kedua negara," katanya.
Minggu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan dengan Ali Akbar Ahmadian, perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran dan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.
Baca Juga
Pertemuan ini membahasa dan menekankan dukungan Rusia terhadap rute transit Iran.
Putin juga menggambarkan hubungan bilateral antara Teheran dan Moskow sebagai strategis, dan mengatakan bahwa karakteristik hubungan tersebut menunjukkan kedua negara bersatu.
Moskow dan Teheran akan menyelesaikan pekerjaan pada perjanjian kerja sama komprehensif dalam waktu dekat, Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan saat bertemu dengan para profesor dan mahasiswa dari sebuah universitas yang berafiliasi dengan Kementerian Luar Negeri Rusia bulan ini.
I"ni akan menjadi langkah simbolis dalam hubungan kami dengan pemerintahan baru Iran," kata Sergei Lavrov.