Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap Alasan Upah Riil Jepang Bisa Naik 2 Kali dalam 2 Bulan

Upah yang disesuaikan dengan inflasi atau upah riil Jepang naik selama dua bulan berturut-turut pada periode Juli seiring dengan peningkatan bonus musim panas.
Suasana pertokoan di wilayah Tokyo, Jepang. Dok. Freepik
Suasana pertokoan di wilayah Tokyo, Jepang. Dok. Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Upah yang disesuaikan dengan inflasi atau upah riil Jepang naik selama dua bulan berturut-turut pada periode Juli seiring dengan peningkatan bonus musim panas.

Mengutip Reuters pada Kamis (5/9/2024), data dari Kementerian Tenaga Kerja Jepang mencatat, upah riil di negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia ini tumbuh 0,4% pada peridoe Juli.

Kenaikan tersebut lebih lambat dibandingkan pertumbuhan 1,1% pada Juni lalu ketika upah riil berbalik menjadi positif untuk pertama kalinya dalam 27 bulan.

Adapun, data upah memegang kunci seberapa cepat bank sentral Jepang, Bank of Japan, dapat menaikkan suku bunga.

Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan kenaikan gaji secara luas harus dibarengi dengan kenaikan harga inflasi agar dapat memenuhi target bank sentral sebesar 2%.

Perlambatan pertumbuhan upah riil pada bulan Juli terutama disebabkan oleh lebih sedikitnya perusahaan yang membayar bonus pada bulan tersebut dibandingkan pada bulan Juni, kata seorang pejabat Kementerian Tenaga Kerja.

Pembayaran khusus, termasuk bonus, naik 6,2% di bulan Juli, diikuti oleh revisi pertumbuhan sebesar 7,8% di bulan sebelumnya.

Pejabat tersebut menjelaskan, perlambatan terjadi karena sebagian besar perusahaan membayar bonus musim panas pada bulan Juni dan Juli. Sehingga, kontribusi pembayaran khusus dalam meningkatkan upah riil akan hilang setelah Agustus.

“Mulai bulan Agustus dan setelahnya, upah bulanan (terdiri dari pembayaran reguler dan lembur) akan menjadi faktor penentu” dalam menahan pertumbuhan upah riil,” kata pejabat tersebut.

Sementara itu, upah nominal, atau total pendapatan tunai rata-rata per pekerja, tumbuh 3,6% menjadi 403.490 yen ($2,785.19), dibandingkan dengan kenaikan 4,5% pada bulan Juni ketika menandai laju pertumbuhan tercepat sejak Januari 1997.

Gaji pokok, atau gaji reguler, naik 2,7%, menandai laju kenaikan tercepat dalam hampir 32 tahun, yang mencerminkan hasil perundingan upah antara pekerja dan manajemen pada musim semi ini.

Upah lembur, barometer kekuatan perusahaan, turun 0,1% di bulan Juli, setelah direvisi pertumbuhan 0,9% di bulan Juni.

Adapun, perusahaan-perusahaan Jepang setuju untuk menaikkan gaji bulanan rata-rata sebesar 5,10% tahun ini, atau kenaikan gaji terbesar dalam 33 tahun.

Sementara itu, indeks harga konsumen yang digunakan pejabat untuk menghitung upah riil, yang mencakup harga pangan segar namun tidak termasuk sewa setara pemilik, naik 3,2%, sedikit turun dari lonjakan 3,3% di bulan sebelumnya.

“Harga masih berada pada tingkat yang tinggi, jadi jika harga turun sedikit lagi, upah riil mungkin akan terus positif,” kata pejabat tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper