Bisnis.com, JAKARTA — Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia ternyata tak hanya menyiratkan pesan kesahajaan atau kesederhanaan.
Keberpihakan kepada kaum tertindas juga menjadi spirit yang ingin ditekankan Kepala Negara Vatikan itu dalam kunjungannya ke Indonesia. Sebelumnya, kesahajaan Paus itu menjadi sorotan lantaran menggunakan pesawat komersial, menolak tidur di hotel mewah, dan mengendarai kendaraan sederhana.
Sementara itu, keberpihakan Paus pada kaum papa tercermin dari sambutan lansia, pemulung jalanan dan pengungsi asal Somalia serta Srilangka saat Paus tiba di Kedutaan Besar Vatikan, tempat pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia itu menginap selama kunjungan di Indonesia.
“Ada tiga lansia, enam pemulung jalanan, dan 10 pengungsi dari Somalia dan Srilangka yang menyambut kedatangan Paus Fransiskus di kediaman sementaranya di Kedutaan Vatikan,” ujar Koordinator Tim Komunitas Sant’Egidio Diakon Erlip Vitarsa, dalam keterangan resmi, Rabu (4/9/2024).
Selain itu, kata Diakon Erlip, komunitas Sant’Egidio juga mengutus 10 anak yang bergabung dalam barisan 100 anak untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Graha Pemuda, Gereja Katedral.
Sepuluh anak tersebut akan bernyanyi lagu berjudul ‘Siamo Noi,’ sebuah lagu yang sangat populer pada saat World Children’s Day (WCD), yaitu Hari Anak Sedunia yang digagas dan untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Paus Fransiskus di Vatikan.
Baca Juga
“Paus Fransiskus ingin memberi pesan bahwa gereja keluar dari tembok untuk berpihak pada yang miskin, lemah, tertindas, dan tidak berdaya. Mereka diwakili oleh para lansia, pemulung, pengungsi, dan anak-anak yang sering terabaikan,” tegas dia.
Sementara itu, Sekjen Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Pastor Adi Prasojo mengatakan, anak-anak saat ini dihadapkan pada berbagai keprihatinan.
Banyak dari anak Indonesia yang mengalami kekurangan gizi, di bawah ancaman kekerasan, human trafficking, keterbatasan akses pendidikan yang menyebabkan masa depan mereka menjadi suram.
“Kita mesti menggalang kepedulian bersama untuk memperhatikan anak-anak, yang adalah generasi emas Indonesia. Anak Indonesia harus sehat, bersahabat, dan menjadi berkat,” katanya.
Dengan dasar tersebut, KAJ bakal menggelar Hari Anak KAJ pada Oktober mendatang. Agenda tersebut digelar berkat kerja sama dengan 5P Kids, inisiatif global yang fokus pada anak di bawah naungan 5P Global Movement.
Co-Founder 5P Global Movement Arsjad Rasjid mengatakan, pihaknya sudah mendukung penyelenggaraan WCD 2024 di Vatikan, dan sekarang ingin membagikan kesempatan berharga yang sama tersebut kepada anak-anak Indonesia.
“Kita ingin anak-anak Indonesia mendapat perhatian, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi generasi muda yang menjadi andalan utama masa depan bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” kata dia.
Seperti diketahui, 5P Global Movement merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian (Peace), kesejahteraan (Prosperity), kemanusiaan (People), bumi (Planet), dan kolaborasi (Partnership).
Saat ini, 5P Global Movement berkedudukan di Indonesia dan Eropa, dan tengah memperlebar jaringannya hingga ke Amerika Latin, Amerika Utara, Afrika, dan Timur Tengah.