Bisnis.com, JAKARTA — Paus Fransiskus melakukan pertemuan dengan gerakan kaum muda global, Scholas Occurrentes, di kompleks Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Scholas Occurrentes merupakan sebuah gerakan pendidikan internasional yang diluncurkan secara global pada 2013 oleh Paus Fransiskus.
Namun, gerakan kaum muda untuk merealisasikan perubahan sosial melalui pendidikan ini telah diinisiasi Paus Fransiskus jauh sebelum diangkat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Biarawan bernama lengkap Jose Mario Bergoglio itu menginisiasi Scholas Occurrentes saat menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Argentina. Gerakan ini pada akhirnya mampu memberikan sumbangsih pada perbaikan ekonomi dan politik di negara asalnya, Argentina.
Berdasarkan catatan Bisnis, José María del Corral, Presiden Global Scholas Occurrentes, mengisahkan, saat Bergoglio menjadi uskup, Argentina tengah dihadapkan pada banyak problem, mulai dari ekonomi, sosial hingga politik.
“Saat itu di Argentina banyak problem, ekonomi dan politik. Semua lawan semua di tengah kelaparan dan kemiskinan,” jelasnya di sela-sela konferensi pers yang digelar Scholas Occurrentes menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Senin (2/9/2024).
Baca Juga
Menurut del Corral, Uskup Bergoglio saat itu coba mengidentifikasi situasi krisis dan akar masalah yang ada di Argentina. Dia pun sadar, pendidikan menjadi salah satu masalah krusial di Argentina saat itu.
“Untuk itu, dia mengajak para guru bertemu, termasuk saya, karena pendidikan penting agar negara bisa berubah,” jelasnya.
Ide selanjutnya kemudian muncul dari del Corral untuk mengumpulkan kaum muda yang dianggap mampu memikirkan ide dan mengatasi problem krusial di negara tersebut.
Alhasil, para kaum muda lintas agama yang dikumpulkan Uskup Bergoglio bersama para guru itu mampu merumuskan ide yang kemudian dibawa ke kongres di Argentina dan kemudian menjadi kebijakan publik.
“Dalam diskusi enam bulan para pemuda Katolik, Islam dan berbagai agama menemukan ide dan membawanya ke kongres untuk mendorong implementasi ide itu. Usulan itu pun di-voting dan akhirnya menjadi kebijakan di Argentina. Itulah Scholas Occurrentes berawal,” jelas del Corral.
Scholas Occurrentes Menjadi Gerakan Global
Setelah diangkat menjadi pemimpin ke-266 Gereja Katolik, Paus Fransiskus kemudian berkata kepada del Corral bahwa problem pendidikan tidak hanya menjadi masalah di Argentina. Permasalahan fundamental itu terjadi di seluruh dunia.
Oleh karena itu, Paus Fransiskus mendorong agar Scholas Occurrentes menjadi gerakan global.
“Sejak saat itu, kami mulai mendengarkan ide dan curahan hati anak muda dari berbagai belahan dunia. Apa kesulitan yang mereka hadapi, apa mimpinya?” jelas del Corral.
Gerakan tersebut bahkan sudah hadir di 70 negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Scholas Occurrentes hadir di Indonesia sejak diundang dalam agenda G20 Summit di Bali, Indonesia, pada 2022.
“Dan itulah awal dari perjalanan Scholas Occurrentes di Indonesia,” jelasnya.
Sejak saat itu, Scholas Occurrentes mengumpulkan kaum muda, termasuk dari Lombok, untuk dibawa ke Spanyol dan menyaksikan berbagai program yang dijalankan gerakan tersebut.
Bagi del Corral, metode dan program Scholas Occurrentes bisa menjadi sarana bagi pengembangan kaum muda di Indonesia.
“Sehingga dapat menjadi bagian dari warisan Paus Fransiskus bagi Indonesia, sekaligus belajar dari kekayaan budaya, masyarakat, dan sekolahnya."