Bisnis.com, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) Tri Rismaharini bercerita soal dirinya yang dijodohkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di detik akhir pendaftaran.
Risma menjelaskan bahwa proses penunjukan pasangan calon wakilnya, Gus Hans, terjadi mendadak mendekati persiapan akhir. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya juga tiba di Jatim sore ini.
“Karena saya dari Jakarta pagi tadi disuruh pulang. Saya disuruh mampir ke berbagai tempat. Jadi baru pulang tadi jam 14.30, baru ke sini [KPU Jatim],” pungkas Risma, dikutip dari YouTube KPU Jatim pada Kamis (29/8/2024).
Adapun, Risma juga mengatakan bahwa Gus Hans mungkin sebelumnya juga tidak tahu bahwa akan dipasangkan dengan Risma.
“Bahkan Gus Hans mungkin juga gak tau. Baru tau jam 11.00 malam [pada Rabu (28/8)],” lanjut Risma.
Meski demikian, Megawati juga tetap meyakini bahwa Risma akan mendapatkan pasangan untuk melaju di Pilkada Jatim kali ini.
Baca Juga
“Tapi Bu Mega percaya. Pada saat itu [Megawati] menyampaikan [bahwa] mbak Risma pasti ada pasangannya, meskipun ketemunya 11.00 malam,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Risma-Gus Hans telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur (Jatim) pada Kamis malam (29/8/2024).
Berdasarkan pantauan Bisnis lewat YouTube KPU Jawa Timur keduanya telah tiba di KPU wilayah setempat pada pukul 07.52 WIB. Mereka kompak menggunakan baju berwarna putih dengan celana hitam.
Adapun, setibanya mereka di KPU, kedua pasangan calon tersebut diberikan syal berwarna merah dan kuning emas, dengan logo KPU.
Pasangan Risma-Gus Hans diketahui berangkat ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim diiringi kirab budaya dengan mengambil titik awal dari Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, yang terletak di Jalan Kendangsari Industri, Surabaya.
Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno mengungkapkan PDIP ingin menyuguhkan kombinasi 'semangka' pada Pemilihan Gubernur Jatim 2024. Kombinasi semangka merupakan istilah dalam politik yang berarti perpaduan antara nasionalis-religius yang diidentikkan dengan Nahdlatul Ulama (NU).