Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uskup Agung Jakarta: Paus Fransiskus Bisa Diteladani Semua Umat Beriman

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan semua umat beriman bisa belajar dari teladan Paus Fransiskus.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bertemu Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus (Sabtu, 29/10/22) di Vatican, berdiskusi tentang pemulihan dunia dari ancaman perubahan iklim, upaya bersama menciptakan kesejahteraan serta menjamin tatanan hidup yang layak bagi generasi selanjutnya./Istimewa
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bertemu Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus (Sabtu, 29/10/22) di Vatican, berdiskusi tentang pemulihan dunia dari ancaman perubahan iklim, upaya bersama menciptakan kesejahteraan serta menjamin tatanan hidup yang layak bagi generasi selanjutnya./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan semua umat beriman bisa belajar dari teladan Paus Fransiskus.

Menurutnya, laku hidup dan batin yang dicontohkan pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu tidak hanya bisa diteladani umat agama tertentu. Pesan yang disampaikan pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu, baik melalui perkataan, sikap hidup dan dokumen yang ditulisnya, bisa diteladani seluruh umat beriman.

Apalagi, jelasnya, Paus Fransiskus sejak remaja sudah memberikan teladan transformasi diri yang konsisten dijalankannya hingga mencapai posisinya sebagai Paus saat ini. Transformasi diri Paus Fransiskus, sambung Kardinal Ignatius, itu pun pada akhirnya berbuah menjadi transformasi institusi yang dipimpinnya.

“Semua bisa belajar dari Paus Fransiskus. Kita semua orang beriman. Saya sengaja tidak memakai kata agama, tapi beriman,” jelasnya di sela-sela konferensi pers jelang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Rabu (28/8/2024) sore.

Salah satu teladan transformasi diri yang diterapkan Paus Fransiskus ketika menjadi pemimpin Gereja Katolik, kata Kardinal Ignatius, adalah sepatu merahnya.

“Paus [dalam sejarah Gereja Katolik] selalu pakai sepatu merah. Tapi, beliau pakai sepatu hitam, yang ada garis-garisnya. Itu artinya sudah dipakai lama. Itu [hal] kecil tapi sangat simbolik, transformasi diri,” jelasnya.

Contoh lainnya, jelas Uskup Agung Jakarta itu, Paus melakukan aksi yang sangat simbolik dalam upacara pembasuhan kaki yang saban tahun dilaksanakan jelang Paskah. Sebelumnya, upacara pembasuhan kaki itu hanya menghadirkan kaum lelaki dan para tokoh atau orang terpandang.

Namun, saat Paus Fransiskus memimpin, pembasuhan kaki untuk pertama kalinya dilakukan juga terhadap wanita dan orang-orang bukan terpandang, bahkan umat yang tidak beragama Katolik.

“Transformasi pribadi atau pilihan-pilihan pribadi itu berbuah pada transformasi institusi. Gereja yang sekarang berubah dan terus berubah,” jelasnya.

Hal itu, kata Kardinal, seharusnya bisa menjadi pesan penting kepada seluruh umat beriman bahwa transformasi diri bisa diwujudkan dan berimpak lebih luas yakni bagi transformasi sosial dan negara.

Sebagai informasi, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3–6 September 2024. Dia dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 3 September sore. 

Setelah itu, Paus Fransiskus akan beristirahat lebih dulu sebelum melakoni sejumlah agenda di Jakarta pada esok hari.

Pada 4 September pagi, Paus Fransiskus diagendakan akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara. Selanjutnya, imam Katolik bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu akan bertemu dengan para imam Serikat Yesus di Gereja Katedral Jakarta serta menemui kelompok pemuda para religius di belakang Katedral.

Salah satu agenda penting lainnya dalam lawatan adalah pertemuan Paus Fransiskus dengan para pemimpin lintas agama di Masjid Istiqlal. Pertemuan disebut memiliki peran penting karena menjadi simbol persatuan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia.

Dari Istiqlal, Paus Fransiskus akan melanjutkan agendanya, yakni memimpin Misa Kudus di Stadion GBK dan Stadion Madya, Senayan, Jakarta. Agenda terakhir ini rencananya dihadiri oleh sekitar 86.000 umat Katolik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper