Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Partai Nasdem Surya Paloh menyampaikan sejumlah pesan dalam pidato pembukaan Kongres III Partai Nasdem di Jakarta Convention Center alias JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (26/8/2024).
Ia mengatakan di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa, konsistensi antara ucapan dan perbuatan sangat penting. Surya Paloh kemudian mencontohkan bahwa, tidak mungkin mengatasi suatu masalah dengan berkali-kali membuat undang-undang.
Menurutnya hal itu tidak akan memecahkan masalah, malah situasi terakhir menunjukkan bahwa ada upaya untuk mensiasati undang-undang.
"Kita justru terjebak untuk mensiasati undang-undang, ini yang menjadi permasalahan kita," ujar Surya Paloh.
Kendati demikian, Surya Paloh tidak menyebutkan secara pasti peristiwa atau insiden yang memicu upaya sejumlah pihak untuk mensiasati undang-undang. Namun kalau merujuk peristiwa paling baru, skandal 'mensiasati' undang-undang itu muncul ketika DPR berencana mengesahkan amandemen Undang-undang Pilkada yang dibahas dalam waktu kurang dari 7 jam.
Skandal itu kemudian memicu kemarahan publik, banyak pihak merasa bahwa praktik legislasi itu janggal dan menunjukkan adanya penurunan demokrasi. Selain itu, pembahasan kilat RUU Pilkada diduga kuat menjadi alat untuk melanggengkan jalan buat putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep maju dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca Juga
Adapun dalam lanjutan pidatonya, Surya Paloh menekankan bahwa tidak ada satupun partai atau kelompok yang bisa menyelesaikan masalah sendiri. Ia kemudian mendorong supaya terjadi kolaborasi antara semua elemen partai politik untuk menghadapi berbagai persoalan ke depan.
Nasdem, kata Surya Paloh, akan berkomitmen untuk mengantarkan Presiden Jokowi menyelesaikan jabatannya pada Oktober 2024. Di sisi lain, ia juga menegaskan partainya telah masuk dalam barisan pendukung presiden yang baru Prabowo Subianto.
Dalam catatan Bisnis, Kongres Nasdem akan berlangsung pada hari ini hingga Selasa (27/8/2024). Dalam pembukaan acara tersebut hadir Presiden Jokowi, elite partai politik, hingga sosok Anies Baswedan.