Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendukung PBNU Bakal Gelar Muktamar PKB Tandingan di Jakarta

Barisan pendukung PBNU menilai muktamar PKB yang digelar Cak Imin cacat hukum dan bakal menggelar muktamar tandingan di Jakarta pada September 2024.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Wakil Presiden RI KH Maruf Amin, Menko Polhukam Haji Tjahjanto, dan Mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj menghadiri pembukaan Muktamar PKB 2024 di Bali, Senin (24/8/2024). Dok Setwapres RI
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Wakil Presiden RI KH Maruf Amin, Menko Polhukam Haji Tjahjanto, dan Mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj menghadiri pembukaan Muktamar PKB 2024 di Bali, Senin (24/8/2024). Dok Setwapres RI

Bisnis.com, DENPASAR - Barisan pendukung PBNU muncul usai Muhaimin Iskandar disahkan kembali menjadi Ketua Umum PKB periode 2024 - 2029 di Muktamar Bali dan mengeluarkan wacana muktamar tandingan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Jika wacana ini terealisasi maka perpecahan di PKB mendekati kenyataan, konflik berkepanjangan diprediksi akan kembali terjadi seperti konflik antara Cak Imin dengan Gus Dur pada kurun 2005 hingga 2010.

Wacana muktamar tandingan dimunculkan oleh eks Sekretaris Jenderal PKB, Lukman Edy dan Malik Haramain pada Sabtu (24/8/2024) malam di salah satu hotel di Nusa Dua yang tidak jauh dari arena Muktamar PKB.

Malik Haramain menjelaskan atas nama DPP PKB dan dukungan moral para ulama di NU mereka akan menggelar muktamar tandingan di Jakarta pada 2-3 September 2024. 

Alasan adanya muktamar tandingan karena muktamar yang digelar Cak Imin di Bali dinilai cacat hukum, dan menutup ruang demokrasi di PKB.

Menurutnya, muktamar hanya untuk memenuhi syahwat politik Cak Imin. Malik juga menjelaskan Cak Imin sudah mengamputasi peran Dewan Syuro dan Dewan Mustasyar di PKB sejak muktamar Bali 2019, padahal dua struktur tersebut merupakan wadah para ulama untuk mengawasi dan menasehati pengurus.

Akibatnya, Cak Imin satu - satunya tokoh sentral di PKB yang tidak terkontrol. Menurutnya hal tersebut sudah keluar dari amanat pendirian PKB pada 2019.

"Karena itu kami mengumumkan beberapa hal yang pertama bahwa muktamar PKB yang diselenggarakan tanggal 24-25 Agustus itu tidak sah atau cacat hukum. Karena tanggal 23 Juli DPP PKB mengadakan mukernas dan salah satu hasil mukernas itu adalah menjadwal muktamar PKB itu di akhir tahun setelah pelaksanaan pilkada. Pilkada 27 November artinya muktamar seharusnya dilakukan atau dilaksanakan di Desember 2024. Tapi entah kenapa kemudian jadwal muktamar dimajukan ke tanggal 24-25 Agustus 2024 seperti yang hari ini terjadi," jelas Malik kepada media dikutip, Minggu (25/8/2024). 

Para eks Sekjen PKB tersebut mengaku akan segera berkonsultasi dengan PBNU dan para kyai lainnya, senior - senior PKB. Mereka juga mengklaim mendapat dukungan dari ratusan pengurus cabang dan wilayah PKB. Pada muktamar Jakarta, Malik menjelaskan agendanya mengembalikan peran dewan syuro di PKB sesuai dengan amanat awal pendirian partai. 

Selain itu, muktamar juga akan memilih ketua umum PKB baru menggantikan Cak Imin yang muktamarnya dinilai tidak sah dan cacat hukum. 

"Agenda prinsip yang akan kami lakukan adalah mengembalikan PKB ke khitohnya, garis perjuangannya sama seperti PKB dibentuk pada 1998 di mana eksistensi posisi peran kiai dan ulama itu begitu dominan, tidak hanya pengawas tapi membuat kebijakan besar dalam PKB. Tentu saja materinya banyak tidak hanya itu, tapi yang paling penting kami akan mengembalikan eksistensi para ulama di dalam PKB," jelas Malik.

Diberitakan sebelumnya, dalam pernyatannya usai terpilih kembali sebagai Ketua Umum PKB 2024-2029, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ingin agar PKB menjadi partai yang independen dan mandiri ke depannya.

“Memang perbincangan di kalangan para kiai momentum PBNU tidak mendukung PKB saat pemilu kemarin, dan menghasilkan hasil yang bagus, malah justru berkah buat PKB untuk benar-benar independen dan mandiri. Karena setelah independen dan mandiri, maka PKB tidak lagi bergantung kepada lembaga maupun organisasi mana pun,” kata Cak Imin di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (24/8/2024).

Sementara itu, dia menilai amanah untuk memimpin kembali PKB selama lima tahun mendatang merupakan hal yang berat. Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa dirinya akan bekerja sekuat tenaga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper