Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Blak-blakan Hubungannya dengan Jokowi: Retak Dimananya?

Presiden terpilih Prabowo Subianto menepis hubungannya dikabarkan retak dengan Presiden Jokowi.
Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto berbincang dengan Presiden Joko Widodo pada saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Istana Negara, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur pada Sabtu (17/8/2024). / Reuters-Willy Kurniawan
Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto berbincang dengan Presiden Joko Widodo pada saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Istana Negara, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur pada Sabtu (17/8/2024). / Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA, Presiden terpilih Prabowo Subianto buka suara soal hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dikabarkan retak. 

Prabowo mengingatkan agar rakyat Indonesia jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak luar. Prabowo menegaskan, terpilihnya dia menjadi Presiden Indonesia adalah mandat dari rakyat.

Meski begitu, dia menilai masih ada pihak yang merasa lebih tahu darinya, mengomentari kinerjanya, hingga mengaitkan dengan hubungannya yang tak harmonis Jokowi.

"Gue bingung, dia lebih ngerti dari gue. Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak. Retak di mana retaknya? Selalu mengadu domba. Selalu mengadu domba," kata Prabowo dalam penutupan Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) di Kempinski Hotel, Jakarta, Sabtu (28/8/2029).

Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju (KIM) tersebut mengatakan agar masyarakat jangan terpancing dengan isu retaknya hubungan dia dengan Jokowi. 

"Kalau itu jengkel yaudah lah biarlah saja. Kalau ada yang gak mau move on gapapa biarlah. Kita gak mau terpancing, kita bukan anak kecil. Jangan pakai alat yang dulu-dulu adu domba. Ngintelin orang, ngintel itu untum rakyat, untuk bangsa, jangan ngintelin lawan politik," tegasnya.

Didukung Jokowi di Masa Transisi

Sosok yang kalah dua kali melawan Jokowi di panggung politik itu juga bercerita, tak ada euforia berlebih ketika KPU menyatakan kemenangan mutlaknya di Pilpres 2024.

Justru, Prabowo dan tim transisi langsung bergerak cepat mengumpulkan ahli-ahli dan merancang program andalan.

Sementara dari pihak Jokowi, pemerintah mendukung penuh program-program Prabowo. Misalnya, Jokowi membentuk Badan Gizi Nasional yang akan mengakomodir program Makan Bergizi Gratis.

"Hasil pengamatan kita, hasil kajian kita beberapa bulan ini, minggu ini, yang didukung Pak Joko Widodo. Didukung luar biasa oleh Pak Jokowi," kata Prabowo.

"Saya mau katakan, yang benar benar, yang salah salah. Ada yang selalu mau jelek-jelekkan Pak Joko Widodo. Saya maaf, saya ini lawannya Pak Joko Widodo. Dua kali dikalahkan, bersama PAN. Iya kan. Emang enak kalah? Sedih kan," sambung dia.

Selain membentuk Badan Gizi Nasional, di akhir periodenya Jokowi juga banyak bermanuver bongkar pasang menteri. Salah satunya adalah menempatkan keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan.

"Tapi setelah saya lihat dari dekat pekerjaan beliau [Jokowi] kenapa selau [orang lain] cari-cari kesalahan. Dan kita mengalami, nanti dicari-cari kesalahan lewat keluarga. Sing becik ketitik sing olo ketoro [read: yang baik akan terbukti, yang jelek akan ketahuan pada waktunya]," tegas Prabowo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper