Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Megawati Sindir Jokowi Soal Utang Negara, PHK, hingga Harga Beras Naik

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputeri kembali menyindir Pemerintahan Presiden Jokowi soal utang dan pendapatan negara yang membuat rakyat Indonesia semakin sulit.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama-nama Bakal Calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah dari PDIP untuk berlaga di Pilkada Serentak 2024, Rabu (14/8/2024). Dok Youtube PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama-nama Bakal Calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah dari PDIP untuk berlaga di Pilkada Serentak 2024, Rabu (14/8/2024). Dok Youtube PDIP

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri kembali menyindir Pemerintahan Presiden Jokowi soal utang dan pendapatan negara yang kini membuat rakyat Indonesia semakin sulit.

"Siapa yang apa tuh namanya, kalau keuangan tuh, sarjana ekonomi ini, ada nggak di sini angkat tangan? Coba dong kamu hitung yang namanya pendapatan negara tuh sekarang itu berapa sih? Terus utang kita tuh berapa sih?" ujarnya di DPP PDI-Perjuangan Jakarta, Kamis (22/8/2024). 

Dia mengatakan bahwa kondisi ekonomi di Indonesia bisa dilihat dari wilayah Garut Jawa Barat, di mana banyak pabrik sarung yang tutup, sehingga ribuan pekerja pabrik dirumahkan.

"Tanya deh sana, keliling ke tempat-tempat pabrik sarung. Itu kan saya dengar mulai banyak yang tutup lho," imbuhnya. 

Selain itu, Megawati juga mengkritisi sikap pemerintah hari ini yang tidak bisa menjaga stabilitas harga pangan. Menurutnya, selain ekonomi Indonesia sulit, harga pangan pun terkerek naik.

"Sudah PHK, harga pangan apalagi beras juga naik. Ini saya serius lho, saya kan Ibu rumah tangga juga," katanya.

Maka dari itu, Megawati mengingatkan para calon kepala daerah dari PDP agar tidak seenaknya dan memikirkan nasib rakyat.

"Makanya jangan mau enak wae jadi kepala daerah. Ini saya ngomong bener lho," ujar Megawati.

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp8.338,43 triliun atau setara dengan 38,64% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada April 2024.

Sementara itu, belakangan terjadi gelombang PHK di industri tekstil. BPJS Ketenagakerjaan misalnya, yang mengungkapkan sebanyak 46.001 peserta dari sektor industri pakaian jadi dan tekstil tercatat tidak lagi menjadi peserta akibat adanya PHK massal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper