Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi fenomena Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada Jakarta 2024.
Hasto kemudian menyentil KIM Plus bahwa yang seharusnya dikepung adalah judi online, tambang milik negara yang dipakai untuk kepentingan orang perorang, atau pencemaran lingkungan, bukannya partai politik.
“Jadi mengepung itu bukan partai. Ngepung itu adalah apa yang menjadi persoalan rakyat bangsa dan negara itulah yang harus difokuskan kepungan dan itulah yang diajak oleh PDIP,” jelasnya ketika ditemui di Kantor DPP PDIP, Kamis (15/8/2024).
Hasto menjelaskan bahwa dalam politik selalu terdapat terobosan yang mengejutkan. Selama seorang pemimpin mendapat dukungan legitimasi yang kuat dari rakyat, maka rakyat akan menjadi penopang yang paling baik.
Di sisi lain, dia juga menjelaskan bahwa PDIP dibangun dengan semangat juang. PDIP, kata dia, sudah terbiasa dengan berbagai macam bentuk intimidasi dan tekanan dari penguasa.
“Ketika kantor partai di luluh lantah akibat serangan rezim yang otoriter, kami tidak hanya merasa sendirian, kami merasa menjadi korban yang luar biasa. Ibu Megawati mengatakan bendera sudah saya kibarkan, pantang untuk diturunkan. Itu kan memberikan suatu semangat juang,” jelasnya.
Baca Juga
Tak hanya itu, Hasto juga menceritakan soal Belanda pernah berupaya mengkriminalisasi Presiden RI Pertama, Soekarno. Namun, karena ide-idenya selalu eksis, dukungan yang diberikan dari rakyat juga sangat kuat.
“Dalam menghadapi berbagai gempuran-gempuran kolonial, dan kita bangsa pejuang, selalu ada kemenangan di balik perjuangan yang nampaknya sulit secara nalar. Nah, kami percaya kekuatan itu,” tuturnya.