Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Balik Gegap Gempita Persiapan Upacara di IKN Nusantara

Debu-debu bertebaran hingga suara bising kendaraan proyek masih menjadi pemandangan lazim di IKN.
Suasana senja di Ibu Kota Negara di penghujung Juli 2024./Bisnis - Akbar.
Suasana senja di Ibu Kota Negara di penghujung Juli 2024./Bisnis - Akbar.

Bisnis.com, NUSANTARA — Debu-debu bertebaran menutupi kendaraan yang lalu lalang, suara bising deru mesin alat berat, serta cuaca yang terik namun sedikit berawan mengantar perjalanan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Sabtu (10/8/2024).

Perjalanan menuju IKN Nusantara dari Kota Balikpapan memakan waktu 2 jam. Kalau ngebut waktu bisa dipersingkat 30 menit menjadi 1,5 jam. Itu kalau lancar dan sepanjang perjalanan tidak ada hambatan yang berarti. 

Adapun jalan dari Balikpapan menuju Penajam Paser Utara relatif bagus. Tipikalnya berkelok-kelok serta banyak turunan dan tanjakan. Sepanjang jalan hanya hamparan hutan dan semak belukar. Jangan tanya soal rumah warga, di sana kepadatan penduduknya tidak seperti di Jawa. Jarak antara rumah satu dengan yang lain, kampung satu dengan kampung yang lain, cukup jauh. 

Kendaraan di kawasan IKN
Kendaraan di kawasan IKN

(Jalan menuju kawasan KIPP IKN/Dany Saputra)

Namun demikian, begitu sampai di kawasan Penajam Paser Utara, geliat pembangunan IKN semakin terasa. Kendaraan proyek hilir mudik, wara-wiri. Sebagian berselimut debu yang cukup tebal. Saking ramainya kendaraan proyek, para pengguna jalan yang melintasi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP harus terjebak macet.

Meski demikian, macetnya IKN tidak seperti Jakarta yang bisa memakan waktu berjam-jam. Kemacetan di IKN hanya sebentar, karena volume kendaraannya memang tidak sepadat Jakarta.

KIPP adalah sebuah kawasan eksklusif yang awalnya hanya diperuntukkan sebagai kawasan pemerintahan. Kawasan KIPP sendiri, terbagi menjadi tiga zona. Zona A yang terdiri dari Kawasan Inti Pemerintahan, di mana terdapat Istana Negara dan Istana Garuda.

Kemudian, Zona 1B yang merupakan Pusat Pemerintahan untuk Edukasi, di kawasan ini nantinya akan dibangun Universitas berstandar internasional dan juga Pusat Olahraga. Sementara itu, Zona 1C merupakan Pusat Pemerintahan di bidang kesehatan. Di sana, terdapat rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah, rumah sakit internasional, maupun perumahan.

Masuk KIPP, suasana lebih tertata. Maklum, kawasan ini akan menjadi tempat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Ini adalah pertama kali dalam sejarah pasca reformasi, upacara kenegaraan hari kemerdekaan 17 Agustus, diselenggarakan di luar Istana Negara. Upacara kali ini, juga menjadi momentum terakhir bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang jabatannya segera berakhir Oktober 2024 nanti. Jokowi akan digantikan oleh suksesornya, Prabowo Subianto.

Adapun di dalam KIPP, suasana sudah lebih rapi. Bangunan-bangunan 'mercusuar' bertebaran membelah bukit dan topografi lahan di kawasan IKN. Dari kejauhan, bangunan Istana Presiden berdiri dengan kokoh. Seolah angker dengan desain Garuda yang sejauh ini berwarna hitam. Netizen atau warganet yang jahil sempat menyebutnya lebih mirip kelelawar atau lowo kalong (bahasa Jawa) dibandingkan burung Garuda.

Punggung Istana Garuda IKN
Punggung Istana Garuda IKN

(Punggung Garuda Hitam Istana Kepresidenan, Dany Saputra)

Tentu tuduhan dari netizen tersebut membuat kalang kabut anak buah Presiden Jokowi. Para menteri Jokowi, seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono segera memberikan penjelasan soal polemik Garuda IKN mirip kelelawar. Basuki yang mengutip perancang desain Istana, I Nyoman Nuarta, Istana Kepresidenan mengatakan bahwa Garuda di IKN nantinya akan seperti patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. 

Basuki mengatakan bahwa berdasarkan penuturan desainer Istana Garuda Nyoman Nuarta nantinya bangunan istana presiden itu akan dilapisi cairan dan ketika terkena proses oksidasi akan berubah warnanya menjadi hijau.

“Kalau menurut, apa, [desainer] pak Nyoman Nuarta, itu kalau nanti kena oksidasi itu jadi hijau seperti GWK. Itu kan perunggu yang dikasih cairan. Nanti dia akan oksidasi menjadi hijau. Persis kayak di GWK,” ujarnya Selasa (6/8/2024) lalu.

Namun terlepas bagaimana pemerintah membantah, termasuk penjelasan tentang lamanya proses oksidasi, fakta yang terpampang nyata di depan mata adalah Garuda megah di Istana Kepresidenan IKN berwarna hitam legam. Selain itu, kawasan yang rapi hanya di sekitar kompleks istana kepresidenan saja. Di sekeliling bangunan Istana, proyek-proyek konstruksi masih berlangsung. Gundukan-gundukan tanah masih terlihat di sekeliling Istana Garuda. 

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga mengakui bahwa kompleks istana belum sepenuhnya rapi. Namun demikian, ia menyebut kini jalan menuju KIPP sudah dibersihkan.

Melalui pesan singkat, Danis mengonfirmasi bahwa nantinya kegiatan konstruksi yang menggunakan alat berat akan ditahan sementara jelang penyelenggaraan HUT ke-79 RI di IKN. 

"Betul, yang alat berat semua di-hold," ungkapnya kepada Bisnis melalui pesan singkat, Minggu (11/8/2024).

Infrastruktur Dasar Siap?

Danis merupakan pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, di antaranya untuk menyusun dan/atau mengintegrasikan rencana kerja, program, anggaran serta kegiatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur IKN. 

Pria yang dulunya menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR itu pun sudah bersiaga di IKN Nusantara jelang kedatangan Presiden Jokowi dan Kabinet Indonesia Maju. 

Calon Istana Wakil Presiden
Calon Istana Wakil Presiden

(Calon Istana wakil presiden/Dany Saputra)

Saat ditemui di kawasan Istana Negara, Danis mengatakan bahwa seluruh infrastruktur dasar di IKN sudah siap. BUMN dan pemerintah turut menyiapkan infrastruktur dasar air hingga pasokan gas. 

"Justru itu basic infrastructure yang disiapkan pemerintah, ya. Listrik oleh PLN dan Kementerian ESDM, lalau internet oleh Kominfo dan Telkom, kemudian air oleh Kementerian PUPR, gas oleh Pertamina. Itu harus siap. Untuk basic infrastructure sesuai amanat undang-undang," jelasnya di Istana Negara, IKN Nusantara. 

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti juga menyebut seluruh infrastruktur dasar di IKN sudah siap. Dia mengonfirmasi Presiden akan tiba di IKN pada 11 Agustus dan bermalam hingga 14 Agustus. 

"Bismillahirrahmanirrahim. Kita upayakan siap," ujarnya kepada Bisnis di Istana Negara di IKN Nusantara. 

Adapun salah satu infrastruktur dasar yang diklaim siap adalah infrastruktur telekomunikasi. Akses internet baik di KIPP maupun daerah sekitar IKN di Penajam Paser Utara dipastikan sudah siap (on-air). 

Di 15 lokasi sekitar IKN Nusantara, Bakti menyiapkan layanan Bakti Akses Internet VSAT Satria-1. Belasan  Remote Terminal Ground Segment (RTGS) tersebut akan menangkap sinyal internet dari Satelit Satria-1 saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di IKN.  

Bakti berharap belasan RTGS tersebut bisa memenuhi kebutuhan pendidikan dan layanan publik di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Kepala Divisi Satelit dan Akses Internet Bakti Kominfo Harris Sangidun mengatakan berkomitmen untuk mendukung pemerataan akses internet di IKN. Dibutuhkan waktu 1 minggu untuk memasang belasan RTGS hingga siap digunakan. 

"Seperti di lokasi ini, hanya prosesnya sekitar seminggu untuk membangun 15 lokasi ini," ungkap Harris saat ditemui di salah satu lokasi VSat Bakti di SMP Negeri 6 Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (10/8/2024). 

Sejalan dengan kesiapan VSat, Direktur Utama Bakti Kominfo Fadhilah Mathar juga menyebut pihaknya sudah menambahkan sebanyak 54 menara pemancar atau Base Transceiver Station (BTS) 4G di Kaltim.  Kemudian, sebanyak 261 titik lokasi di Kaltim sudah bisa mengakses internet. 

"Per Agustus 2024, sejumlah akumulasi 261 lokasi akses internet dan 54 BTS 4G sudah on air di Provinsi Kaltim," katanya dalam siaran pers.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper