Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PKS Mau Pindah Haluan, Padahal Elektabilitas Anies Baswedan di Atas Ridwan Kamil

PKS yang semula sudah mengumumkan akan mendukung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta, berpotensi akan berubah haluan.
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menunaikan salat iduladha di Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada hari ini, Senin (17/6/2024). /Bisnis-Reyhan Fernanda Fajarihza.
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menunaikan salat iduladha di Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada hari ini, Senin (17/6/2024). /Bisnis-Reyhan Fernanda Fajarihza.

Bisnis.com, JAKARTA - PKS yang semula sudah mengumumkan akan mendukung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta, berpotensi akan berubah haluan.

Partai Keadilan Sejahtera membuka opsi untuk meninggalkan Anies Baswedan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Padahal KIM akan mengusung Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2024.

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid mengatakan bahwa sebelumnya prioritas partainya adalah mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta dan berharap Anies bisa memenuhi kekurangan dukungan dari empat kursi DPRD Jakarta.

"Namun, karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi pada pilkada," kata Kholid.

Mengacu pada alasan ini, elektabilitas Anies Bawedan dan Ridwan Kamil pun menjadi pertanyaan. Litbang Kompas pernah merilis survey tentang hal ini pada Juni 2024 lalu.

Elektabilitas Anies Baswedan vs Ridwan Kamil

Dlama survey tersebut, diketahui Anies Baswedan berada di posisi puncak elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta dengan capaian 29,8 persen.

Posisinya disusul oleh Ahok dengan perolehan 20 persen. Di mana Ridwan Kamil? mantan Gubernur Jabar tersebut berada di posisi ketiga dengan capaian 8,5 persen.

Sebelumnya, PKS digadang-gadang mengajukan nama Anies Baswedan dan Shohibul Iman. Namun, duet tersebut berpotensi kandas lantaran PKS tak kunjung mendapatkan dukungan dari parpol lain. 

Jika tidak cepat mengambil sikap, lanjutnya, maka PKS bisa tertinggal dan tidak bisa mengikuti Pilkada Serentak Jakarta 2024.

Pasalnya PKS hanya membutuhkan 4 kursi lagi atau dukungan partai politik untuk masuk ke koalisi agar bisa mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernurnya sendiri

"Kalau tak kunjung ada rekan koalisi, bukan saja Anies, tapi PKS juga bisa terancam gagal berlayar [di Pilkada Jakarta 2024]. Padahal PKS pemenang Pileg di Jakarta menguasai 18 kursi DPRD. Kami hanya butuh 4 kursi lagi untuk bisa mengusung calonnya sendiri," kata Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper