Bisnis.com, JAKARTA — Teka-teki terkait dengan siapa pendamping Kamala Harris dalam kontestasi pemilihan presiden Amerika Serikat terjawab sudah. Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat itu resmi memilih Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai calon Wakil Presiden dalam pemilu November 2024.
Keputusan itu disampaikan Kamala Harris dalam pesan tertulis kepada para pendukungnya.
“Saya merasa senang untuk membagikan kabar bahwa saya telah membuat keputusan: Gubernur Minnesota Tim Walz akan bergabung dalam kampanye kita sebagai pasangan saya,” tulisnya seperti dikutip Reuters, Selasa (6/8/2024).
Harris melanjutkan pesannya dengan menguatarakan pandangan pribadinya terhadap sosok Walz.
“Tim adalah pemimpin yang teruji dalam pertarungan dan memiliki rekam jejak luar biasa dalam menyelesaikan berbagai hal untuk keluarga Minnesota. Saya tahu bahwa dia akan membawa prinsip kepemimpinan yang sama ke dalam kampanye kita dan ke kantor wakil presiden,” kata Harris yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden AS mendampingi Presiden Joe Biden.
Reuters menyebut Walz merupakan politisi dengan kebijakan yang progresif dan pembicara yang tangguh untuk membantu pemenangan di area rural dan pemilih kulit putih.
Walz merupakan veteran tentara AS berusia 60 tahun dan mantan guru. Dia pernah terpilih sebagai anggota parlemen Amerika Serikat pada 2006 di distrik yang condong ke Partai Republik itu.
Karir politik itu dijalani Walz selama 12 tahun sebelum terpilih sebagai Gubernur Minnesota pada 2018. Sebagai gubernur, Walz telah mendorong agenda progresif termasuk makan gratis di sekolah, menetapkan target untuk menanggulangi perubahan iklim, pemotongan pajak untuk kelas menengah, dan memperluas pembayaran pesangon bagi pekerja Minnesota.
Walz juga disebut mendorong advokasi terhadap hak reproduksi perempuan, memperjuangkan kepentingan petani, dan mendukung hak kepemilikan senjata.
Merespons pinangan Kamala Harris, Walz memberikan responsnya dalam akun resmi media sosial X @Tim_Walz.
“I’m all in,” tulisnya.
Walz menambahkan Wakil Presiden Harris menunjukkan kepada kita keniscayaan yang terjadi dalam politik. Hal itu disebut Walz mengingatkan dirinya terhadap hari pertama masuk sekolah.
