Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku telah menyemai sebanyak 129 ton garam di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk memastikan wilayah tersebut tak diguyur hujan.
Kepala BNPB, Suharyanto menjelaskan garam itu terduri daru 120 ton garam dengan kandungan Natrium Klorida (NaCl) dan 9 ton merupakan garam Kalsium Oksida (CaO).
"Hasilnya, BMKG menyampaikan kalau operasi TMC [Teknologi Modifikasi Cuaca] berhasil mengurangi [curah hujan] hingga 97%," jelas Suharyanto kepada Bisnis, Selasa (6/8/2024).
Sementara itu, tambah Suharyanto, data BNPB sendiri memperlihatkan bahwa laporan banjir terakhir kali dari kawasan Penajam Paser Utara adalah tanggal 26 Juni 2024, setelah itu tidak ada lagi laporan banjir di daerah IKN.
Karenannya, BNPB memgklaim operasi modifikasi cuaca yang dilakukan beberapa waktu belakangan berhasil menekan angka curah hujan. Sehingga, konstruksi IKN dapat berjalan tepat waktu.
Secara teknis, operasi TMC ini dilakukan menggunakan 2 pesawat dari BNPB yang beroperasi 24 jam dan 2 pesawat TNI-AU.
Baca Juga
"Empat pesawat ini sudah beroperasi sejak tanggal 15 Juli hingga saat ini," imbuh Suharyanto.
Dia menjelaskan operasi TMC bakal terus dilakukan hingga pelaksanaan Upacara HUT RI di IKN pada 17 Agustus 2024 dijalankan.
Namun demikian, Subaryanto mengaku masih merinci berapa anggaran yang dikeluarkan untuk menyukseskan pelaksanaan modifikasi cuaca di IKN tersebut. Namun, sempat berhembus kabar bahwa nilainya mencapai Rp90 miliar.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap bahwa pekerjaan konstruksi IKN menghadapi sejumlah kendala akibat kondisi cuaca, yakni hujan.
Akibat curah hujan tinggi di IKN yang terjadi beberapa waktu lalu, konstruksi Bandara VVIP di IKN terpaksa molor dan gagal fungsional pada 17 Agustus 2024.
"Masalahnya di sana hanya satu yaitu hujan. Dengan kemarin dari 30 hari hanya 8 hari yang terang, selebihnya hujan, sekarang mengaspal pun pakai tenda, supaya enggak kena hujan," ujar Basuki.