Bisnis.com, JAKARTA - Hamas mengusulkan agar tanggal 3 Agustus ditetapkan sebagai hari dukungan sedunia bagi Palestina.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa di tanggal itu akan menjadi awal dari aksi tanpa henti untuk mendukung warga Palestina yang ditahan di penjara Israel hingga permusuhan di daerah itu berakhir.
"Jadikan tanggal 3 Agustus sebagai hari nasional dan sedunia untuk mendukung Gaza dan tahanan [Palestina], yang akan diikuti dengan aksi massa tanpa henti sampai perang melawan rakyat Palestina berakhir," kata Hamas di saluran Telegram, dilansir TASS, Senin (29/7/2024).
Pemimpin Hamas itu menekankan perlunya partisipasi nasional, Arab, Islam, dan internasional yang efektif dalam proses dukungan tanpa henti ini, bagi penduduk Gaza dan tahanan Palestina.
Menurut Haniyeh, seruan ini disebabkan oleh ketidakmampuan internasional untuk menghentikan perang di Gaza, bias dan dukungan penuh pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap Israel.
Selain itu, ketidakmampuan organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) dan kemanusiaan untuk memikul tanggung jawab atas dukungan terhadap hak-hak rakyat Palestina di Gaza dan para tahanan di penjara Israel.
Baca Juga
Adapun berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya eskalasi konflik Palestina-Israel pada awal Oktober 2023 telah melampaui 39.300, dengan lebih dari 90.800 orang terluka.
Menurut kementerian itu, sebanyak 39.324 orang telah tewas, termasuk 66 orang dalam 24 jam terakhir. Sebanyak 241 warga sipil lainnya mengalami luka-luka selama sehari terakhir, sehingga jumlah keseluruhan yang terluka menjadi 90.830.
Seperti diketahui, ketegangan berkobar di Timur Tengah, antara Hamas dengan Israel. Pertempuran terjadi di Jalur Gaza Palestina, dengan pecahnya eskalasi sejak 7 Oktober 2023.