Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka meninjau uji coba makan siang gratis di SDN 02 dan SDN 03 Sentul, Bogor pada Selasa (23/7/2024).
Menurut tayangan kanal YouTube KOMPASTV, tampak Gibran ikut membagikan paket makan siang gratis kepada siswa-siswi. Terlihat, menu paket makanan yang dibagikan tersebut berisi nasi putih, ayam goreng, sayur, buah, dan susu.
Sebagai informasi, makan siang gratis atau makan siang bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan pasangan Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.
Belakangan, program tersebut mendapat sorotan usai muncul isu anggaran per anak untuk makan siang gratis tersebut dipotong hingga setengah menjadi Rp7.500. Padahal, awalnya direncanakan anggaran per anak sebesar Rp15.000.
Meski demikian, Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi Hasan Nasbi membantah kabar pemotongan anggaran tersebut. Menurutnya, program makan siang gratis atau makan bergizi gratis baru disimpulkan sampai alokasi anggaran senilai Rp71 triliun pada 2025.
Dia juga menuturkan sejauh ini pihaknya masih melakukan riset dan uji coba atau pilot project terkait program makan bergizi gratis ini. Nantinya, hasil uji coba ini bakal menjadi landasan untuk mencapai kesimpulan mulai dari harga hingga menu makanan untuk tiap anak.
Baca Juga
Hasan merincikan, saat ini riset program tersebut sudah mencapai uji coba yang dilakukan pada tingkat SD, SMP, SMA hingga ibu hamil. Bahkan, dia mengaku tingkat riset tersebut sudah mencapai level seluruh Indonesia.
"Saat ini tim pakar sedang melakukan pilot project, uji coba, ini evidence by riset. Jadi riset yang dikerjakan sekaligus. Dari sana kita akan mendapatkan finding spending. Apa saja temuannya, apa yang diperbaiki, apa yang harus diantisipasi, dan pada akhirnya itu mendapatkan kesimpulan," ujar Hasan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jumat (19/7/2024).
Dia juga menekankan, program makan gratis ini bakal sejalan dengan dua pesan Prabowo, yaitu terkait dengan pemenuhan standar kecukupan gizi dan pengoptimalan penerima manfaat dari anggaran Rp71 triliun.
Secara terperinci, Hasan menyampaikan bahwa nantinya standar kecukupan gizi itu akan disandarkan atas keputusan ahli gizi yang telah ditunjuk oleh tim gugus tugas.
Selanjutnya, terkait harga sekali makan pada program ini bakal disesuaikan dengan nilai bahan baku di setiap daerah dan diracik dengan kebutuhan gizi satu porsi makanan per anak.