Bisnis.com, JAKARTA - Di balik insiden penembakan calon presiden Donald Trump di Pennsylvania 14 Juli waktu setempat, muncul juga foto-foto yang sukses memotret momen demi momen dengan sempurna.
Foto-foto itu hasil jepretan dari fotografer koran New York Times, Doug Mills, yang juga pernah meraih penghargaan Pulitzer.
Salah satu foto hasil jepretannya adalah penampilan heroik Trump usai kena tembak di bagian telinga. Namun bangkit kembali beberapa saat dengan bercucuran darah dan mengepalkan tangan ke udara sambil berteriak 'lawan'.
Kala itu, Trump tampak dilindungi oleh sejumlah agen rahasia Secret Service.
Foto itu disebut sebagai foto tersulit sepanjang masa, karena mampu mengabadikan momen tegang dengan komposisi gambar sangat bagus.
Selain foto heroik Trump, Mills juga berhasil memotret tanpa sengaja peluru yang melesat di belakang kepala Trump. Seperti diketahui, dalam insiden penembakan tersebut saksi menyebutkan setidaknya ada tujuh kali letusan senjata.
Baca Juga
Doug Mills, merupakan seorang fotografer yang telah mendokumentasikan setiap presiden sejak Ronald Reagan, menghadiri kampanye Trump sebagai bagian dari sekelompok kecil fotografer yang mengambil gambar di area penyangga dekat panggung.
Mills berada tepat di depan Trump ketika dia mendengar beberapa suara letupan keras.
Ketika Trump terjatuh, Mills terus menekan tombol rana pada kamera digital Sony miliknya, yang dapat mengambil 30 frame per detik. “Saya bisa melihat darah di wajahnya,” kata Mills kepada reporter Times, Victor Mather dilansir dari New York Times.
Profil Doug Mills
Doug Mills/twitter
Dilansir dari laman resmi New York Times, Doug Mills telah bekerja sebagai fotografer di biro The New York Times di Washington sejak 2002. Dia telah meliput setiap aktivitas presiden AS sejak Ronald Reagan.
Sebelum bergabung dengan The Times, Mr. Mills menjabat selama 15 tahun sebagai kepala fotografer untuk The Associated Press di Washington. Dia bergabung dengan The A.P. setelah bekerja selama empat tahun di biro United Press International di Washington.
Mills memenangkan Hadiah Pulitzer untuk fotografi pada tahun 1993 bersama The A.P. untuk liputan tim kampanye Clinton/Gore, dan memenangkan Hadiah Pulitzer kedua untuk fotografi bersama The A.P. untuk liputan investigasi tim mengenai perselingkuhan Clinton/Lewinsky.
Asosiasi Koresponden Gedung Putih memberikan penghargaan kepada Mr. Mills dengan Penghargaan Keunggulan dalam Liputan Berita Kepresidenan oleh Jurnalis Visual pada tahun 2020 dan sekali lagi pada tahun 2023.
Dia juga telah memenangkan berbagai penghargaan dari Asosiasi Fotografer Berita Gedung Putih.
Mr Mills juga menghabiskan waktu puluhan tahun memotret event olahraga. Dia telah meliput Super Bowl, Seri Dunia, dan banyak jurusan golf, termasuk Masters. Dia telah meliput 16 Olimpiade.
Lahir di Greensboro, N.C., pada 1960, Mr. Mills belajar di Northern Virginia Community College di Alexandria, Va.
Dia menikah dengan dua anak perempuan dan tinggal di Arlington, Virginia.