Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menanggapi pertanyaan mengenai ketajaman mental Presiden AS Joe Biden pada Selasa waktu setempat (9/7/2024).
Dalam sidang Komite Layanan Keuangan DPR di Washington, Yellen menuturkan bahwa ‘bosnya' yakni Biden telah sangat efektif dalam pertemuan-pertemuan yang dia ikuti bersamanya.
"Itu termasuk banyak pertemuan internasional yang berlangsung selama beberapa jam," jelasnya, termasuk dengan sesi-sesi dengan Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin lainnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (10/7).
Pertemuan terakhir Biden dengan Xi secara langsung terjadi di California pada November 2023, yang berlangsung sekitar empat jam. Mereka berbicara kembali melalui telepon pada April, 2024, beberapa hari sebelum kunjungan Yellen ke Beijing.
Adapun Yellen menjawab pertanyaan dari seorang Republikan dari New York, Mike Lawler, yang menanyakan apakah dia melihat tanda-tanda penurunan mental atau kognitif pada presiden.
Yellen menuturkan bahwa dia tidak akan mengomentari pertemuannya dengan Biden karena bersifat pribadi. Dia juga menambahkan bahwa tidak ada diskusi di antara anggota Kabinet tentang penggunaan Amandemen ke-25 Konstitusi AS, yang memungkinkan pemberhentian presiden karena disabilitas.
Baca Juga
Kesehatan Biden Jadi Sorotan
Kesehatan dari Biden telah menjadi pusat perhatian politik AS sejak penampilannya yang kurang baik dalam debat dengan Donald Trump, saingannya dari Partai Republik pada akhir bulan lalu.
Performa yang ‘kurang baik’ dari Biden kemudian memicu seruan dari beberapa Demokrat dan donor terpilih agar presiden mundur dari pemilihan. Biden mengatakan minggu ini bahwa dia tidak akan mundur.
Di samping itu, pertanyaan Lawler memicu perdebatan singkat selama sidang, yang seharusnya fokus pada isu ekonomi global. Seorang anggota dewan mengatakan bahwa Menteri Keuangan "bukan seorang dokter" dan berusaha menghapus komentar tersebut dari catatan.
Anggota Partai Republik Blaine Luetkemeyer, ketua panel komite tentang keamanan nasional, kemudian memperingatkan bahwa pertanyaan semacam itu tidak pantas.
Seorang Demokrat dari New York, Gregory Meeks, kemudian mencoba mengalihkan kritiknya kepada Trump, dengan mengkritik "persahabatannya" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang juga mendapat teguran dari Luetkemeyer.