Bisnis.com, JAKARTA — Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) memandang Kamala Harris sebagai satu-satunya kandidat pengganti Joe Biden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024.
The Wall Street Journal menyatakan bahwa Partai Demokrat hampir mencapai konsensus bahwa Harris adalah satu-satunya pengganti Biden.
Meski pada akhirnya akan muncul ketidakpuasan, sebab suara untuk Harris juga tertinggal dari lawannya di Pilpres, Donald Trump dalam jajak pendapat.
Sebagai pengganti, Harris harus mencari alasan konkret untuk mengatasi inflasi dan masalah lain, yang diwarisi dari Biden, tetapi elite Partai Demokrat disinyalir akan terlalu takut untuk menolak pencalonan seorang wakil perempuan dari kelompok minoritas.
Dilansir TASS, Partai Demokrat kini harus melakukan prosedur resmi penggantian Biden dengan Harris selama Konvensi Nasional Demokrat, yang akan menarik perhatian global tersebut.
Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan yang semakin besar dari partainya, pasalnya dia didesak untuk mundur dari Pilpres AS, sejak dia dinilai sangat buruk dalam debat calon presiden (capres) beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Biden selama ini berusaha membuktikan kepada publik bahwa dia sehat secara fisik dan mental untuk menjabat kembali menjadi Presiden AS.
Adapun Biden tampil buruk dalam debat capres melawan penantang dari Partai Republik Donald Trump, yang menyebabkan dia tersendat dalam kata-katanya saat debat.
Seorang perwakilan DPR dari Texas, Lloyd Doggett menjadi anggota pertama partainya yang secara terbuka menyerukan Biden untuk mundur dari Pilpres AS.
"Saya mewakili jantung distrik kongres yang pernah diwakili oleh Lyndon Johnson. Dalam situasi yang sangat berbeda, dia membuat keputusan yang menyakitkan untuk mundur, Presiden Biden seharusnya melakukan hal yang sama," kata Doggett, dilansir Al-Jazeera, pada Rabu (3/7/2024).
Sementara itu, seorang perwakilan DPR dari negara bagian Washington, Marie Gluesenkamp Perez tidak mendesak Biden untuk mundur tetapi mengatakan dia yakin penampilan debat Biden akan membuatnya kalah dalam Pemilu November 2024.