Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Pemilu Prancis: Koalisi Sayap Kiri Berpeluang Kuasai Parlemen

Hasil exit poll Pemilu Prancis putaran kedua menunjukkan bahwa koalisi sayap kiri New Popular Front (NPF) berpotensi menguasai kursi parlemen.
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara selama KTT Komunitas Politik Eropa di Moldova pada 1 Juni/Bloomberg
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara selama KTT Komunitas Politik Eropa di Moldova pada 1 Juni/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil exit poll Pemilu Prancis putaran kedua menunjukkan bahwa koalisi sayap kiri New Popular Front (NPF) berpotensi menguasai kursi parlemen.

Dilansir Al-Jazeera, lembaga jajak pendapat setempat memperkirakan NPF akan unggul dari koalisi berhaluan tengah Ensemble pimpinan Presiden Prancis Emmanuel Macron, serta partai sayap kanan National Rally (RN) yang dipimpin Marine Le Pen.

Namun demikian, tidak ada satu kelompok pun yang dinyatakan menang mutlak dengan suara mayoritas. NPF diproyeksikan meraih 177 kursi, Ensemble 148 kursi, sementara RN mendapatkan 142 kursi.

Kondisi itu disebut membuat situasi politik Prancis diliputi ketidakpastian. Pasalnya, konferensi tingkat tinggi (KTT) NATO akan digelar pada 9 Juli dan Olimpiade Paris menanti tiga pekan lagi.

Perdana Menteri (PM) Prancis Gabriel Attal mengatakan bakal mengundurkan diri pada hari ini, tetapi menyatakan siap untuk bertugas jika diperlukan, utamanya karena pergelaran Olimpiade.

“Negara kami sedang menghadapi situasi politik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami juga bersiap menyambut dunia dalam beberapa minggu,” kata Attal sebagaimana dikutip, Senin (8/7/2024).

New Popular Front merupakan koalisi anyar yang dibentuk pada bulan lalu, usai Macron menyerukan pemilihan cepat. Koalisi itu terdiri dari Partai Sosialis, Hijau, Komunis, serta kelompok ultra sayap kiri, France Unbowed.

Atas hasil pemilu tersebut, pentolan France Unbowed, Jean-Luc Melenchon menuntut agar kelompok sayap kiri diizinkan untuk segera membentuk pemerintahan.

“Konstituen sayap kiri yang bersatu telah menunjukkan bahwa mereka, dengan caranya sendiri, telah menggagalkan jebakan yang dibuat untuk negara ini. Dengan caranya sendiri, sekali lagi, hal ini telah menyelamatkan Republik,” ujarnya.

Adapun, National Rally masih memimpin pada putaran pertama pemilu yang berlangsung pada 30 Juni lalu. Marine Le Pen, yang digadang-gadang kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2027, mengatakan bahwa hasil tersebut merupakan batu pijakan bagi kemenangan pada masa depan.

“Air pasang sedang meningkat. Kali ini kenaikannya tidak cukup tinggi, tetapi terus meningkat. Kemenangan kita hanya tertunda,” kata Le Pen.

Sementara itu, Kantor Kepresidenan Prancis mengatakan bahwa Macron saat ini tengah mencermati hasil pemilu.

“Presiden akan memastikan bahwa pilihan kedaulatan rakyat Prancis dihormati,” demikian pernyataan resmi yang diberikan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper