Bisnis.com, JAKARTA - Keir Starmer menjadi Perdana Menteri Inggris setelah Partai Buruh mengalahkan Partai Konservatif dalam pemilihan umum. Dalam pemerintahan barunya, terdapat beberapa nama baru yang akan menjadi menteri dan pejabat tinggi Inggris.
Pemerintahan Partai Buruh pertama Inggris dalam 14 tahun telah diisi oleh berbagai orang dengan latar belakang yang beragam. Hal ini meliputi warga Inggris kulit hitam pertama yang berkuliah di Sekolah Hukum Harvard,dan mantan pekerja serikat.
Adapun, beberapa nama diketahui akan mengisi jabatan Wakil Perdana Menteri, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, Penasihat Senior dan Kanselir Kadipaten Lancaster.
Mengutip dari Bloomberg, Sabtu (6/7/2024) berikut nama-namanya, beserta dengan latar belakangnya.
Wakil Perdana Menteri
Angela Rayner (44), yang tumbuh dalam kemiskinan dan tanpa kualifikasi akademis, naik pangkat di serikat buruh dan memelihara hubungan dekat dengan gerakan yang menyediakan sebagian besar dana Partai Buruh.
Baca Juga
Di pihak oposisi, ia menjabat sebagai wakil perdana menteri bayangan. Ia menggambarkan dirinya sebagai bagian dari “kaum kiri lunak” Partai Buruh dan telah berjanji untuk mengatasi tunawisma.
Menteri Keuangan
Rachel Reeves (45) menteri keuangan bayangan sejak 2021, menjadi menteri keuangan wanita pertama di Inggris. Ia sempat mendapatkan tugas singkatnya sebagai ekonom di Bank of England pada 18 tahun lalu.
Reeves akan mewarisi tantangan mulai dari beban utang tertinggi sejak 1960-an hingga pertumbuhan produktivitas yang lamban. Ia berjanji untuk menghidupkan kembali ekonomi Inggris melalui investasi dan reformasi sistem perencanaan.
Meskipun memiliki pandangan sentris, ia tetap berkomitmen pada beberapa kebijakan inti sayap kiri, termasuk penghapusan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sekolah swasta.
Menteri Luar Negeri
David Lammy (51) adalah teman mantan Presiden AS Barack Obama dan orang Inggris kulit hitam pertama yang berkuliah di Harvard Law School.
Lammy telah memperingatkan ancaman keamanan dari China dan menjanjikan dukungan Inggris yang kuat untuk Ukraina. Lammy juga berniat untuk merundingkan kembali perjanjian perdagangan pasca-Brexit dengan Uni Eropa pada tahun 2025.
“[Pemerintahan Buruh akan menjadi] kesempatan untuk membalik halaman pada dendam pasca-Brexit di masa lalu," jelasnya di Institute for Government pada Mei 2024, dan mengatakan bahwa perlunya untuk kembali pada hubungan yang terpercaya dan bersahabat.
Menteri Dalam Negeri
Yvette Cooper (55) terpilih menjadi anggota Parlemen pada 1997 dan telah memiliki pengalaman luas dalam pemerintahan.
Copper menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Sekretaris Utama Perbendaharaan pada 2008, mendampingi Menteri Keuangan Alistair Darling selama krisis keuangan, dan menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan dan Pensiun hingga Partai Buruh kalah pada tahun 2010.
Sejak saat itu, Cooper menangani berbagai kebijakan luar negeri dan dalam negeri untuk partainya. Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai pimpinan Partai Buruh pada 2015 namun tidak berhasil.
Sebagai Menteri Dalam Negeri Bayangan yang menjabat mulai dari 2021, Copper menuturkan bahwa pemerintahan Partai Buruh akan meningkatkan keamanan nasional dan menempatkan lebih banyak petugas polisi di masyarakat setempat untuk mengatasi kejahatan dan perilaku antisosial.
Penasihat Senior
Sue Gray (66) pernah diangkat Starmer sebagai kepala stafnya pada tahun lalu. Gray merupakan mantan pegawai negeri yang terkenal karena menyelidiki tuduhan “Partygate” terhadap mantan Perdana Menteri Boris Johnson.
Sejak masa itu, Gray telah memecah pendapat di dalam Partai Buruh dengan mengubah penunjukan pejabat senior di partai tersebut.
Kemudian, ada juga Morgan McSweeney (47) selaku Direktur Kampanye, yang telah menjadi ajudan Starmer yang paling terpercaya sejak ia menjalankan kampanye perdana menteri untuk pemimpin Partai Buruh pada 2020.
McSweeney menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menempatkan para loyalis Starmer di kursi parlemen yang aman dengan mengorbankan Partai Buruh.
Mantan direktur think tank Labour Together ini berusaha meminimalkan serangan dari Partai Konservatif dengan menghapus rencana stimulus hijau partai dan menghitung dengan teliti semua komitmen kebijakan.
Kanselir Lancaster
Pat McFadden (59) merupakan seorang anggota parlemen selama hampir dua dekade. Ia secara pribadi mengawasi kampanye Partai Buruh, menjawab pertanyaan para jurnalis setelah debat kepemimpinan dan beberapa kali dalam seminggu menangkis serangan Partai Konservatif.
Ia menjadi berita utama sebagai anggota Komite Keuangan pada 2014 ketika dia menggambarkan pesan yang beragam dari Gubernur Bank of England saat itu, Mark Carney, sebagai "pacar yang tidak dapat diandalkan".