Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Jumat (21/6/2024) berulang tahun yang ke-63.
21 Juni 2024 merupakan hari ulang tahun Presiden Jokowi.
Beliau lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah.
Jokowi menjadi orang nomor satu RI sejak menerima jabatan pada 20 Oktober 2014 melalui hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Kemenangan Jokowi atas Prabowo Subianto menjadikannya sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia.
Profil dan Rekam Jejak Jokowi
Jokowi menempuh kariernya sebagai presiden berlangsung selama dua periode, yaitu 2014-2019 dan 2019-2024, yang sebentar lagi masa kepemimpinannya akan berakhir pada bulan Oktober mendatang.
Jokowi akan digantikan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Juga
Sebelumnya, Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta (Solo) pada periode 2005 hingga 2012.
Bahkan, dirinya juga pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua tahun, yakni 2012-2014.
Dikutip dari situs resmi Universitas Gadjah Mada, Jumat (21/6/2024), Presiden Jokowi merupakan alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada angkatan 1980 dan lulus kuliah tahun 1985.
Jokowi memiliki istri bernama Iriana Joko Widodo dan dikaruniai tiga orang anak, yakni Gibran Rakabuming Raka selaku Wakil Presiden RI terpilih untuk periode 2024-2029, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.
Legacy Jokowi
Sementara itu, dikutip dari situs Sekretariat Presiden, Jumat (21/6/2024), program prioritas pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi di periode pertama (2014-2019) adalah melakukan pembangunan infrastruktur secara merata hingga ke daerah terluar Indonesia.
Hal ini bertujuan untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara yang lainnya.
Tidak hanya itu, Jokowi juga mengeluarkan kebijakan lainnya seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), hingga Program Keluarga Harapan (PKH), kebijakan ini dirasakan hingga sekarang oleh masyarakat.
Sedangkan periode kedua (2019-2024), Presiden Jokowi berfokus pada pembangunan serta upaya dalam meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia.
Hal ini dilakukan agar nantinya SDM Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lainnya secara ketat.
Di samping itu, program prioritas sebelumnya, yaitu pembangunan infrastruktur tersebut masih untuk terus dilanjutkan hingga semua mimpi Indonesia terwujud. (Ahmadi Yahya)