Bisnis.com, JAKARTA - Aksi yang ditunjukkan oleh aktivis bela Palestina di Wina, Austria ini patut dicontoh bagi masyarakat yang hendak melakukan boikot produk Israel tanpa bersikap anarkis dan intimidatif.
Berdasarkan video viral di media sosial X, dikutip dari akun Quds News Network pada Minggu (9/6/2024), aktivis tersebut membagikan makanan gratis kepada masyarakat sekitar di depan restoran McDonald's.
Dalam potongan video tersebut, makanan yang dibagikan merupakan khas Palestina. Aksi tersebut dilakukan secara damai dan mendapatkan respons positif dari masyarakat.
Tak hanya itu, mereka juga sembari menyerukan kesadaran publik tentang pemboikotan McDonald's karena pendanaannya terhadap upaya genosida Israel di Gaza.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Sabtu (25/5/2024), McDonald's menjadi target boikot setelah foto dan video di media sosial menunjukkan gerai-gerai waralabanya di Israel memberikan makanan kepada para tentara Israel setelah serangan 7 Oktober 2023.
Meskipun McDonald's Corp. tidak mengungkapkan berapa besar kerugian akibat boikot ini terhadap perusahaan selama kuartal IV/2023, CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengatakan pada Februari lalu bahwa dampak yang paling terasa adalah di Timur Tengah, dan juga di negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia.
Baca Juga
Kempczinski menyebut, salah satu negara Eropa yang mengalami dampak yang cukup signifikan adalah Prancis. Penurunan penjualan di negara tersebut sangat bergantung pada lokasi restoran tidak terlepas dari restoran tersebut berada di wilayah Muslim.
Adapun, tagar McDonald's menjadi trending topic di media sosial X di Indonesia dengan lebih dari 53.500 unggahan saat berita ini ditulis.
Beberapa hari terakhir, gerakan boikot di Indonesia justru mengarah langsung pada aksi sweeping restoran cepat saji oleh sejumlah pihak yang mengeklaim bela Palestina. Salah satunya adalah gerai Starbucks di Makassar.
Berdasarkan video viral yang diunggah akun @ma*as**r_i*nfo, sejumlah pemuda yang diduga dari sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) mengenakan pakaian serba putih, peci, lengkap dengan bendera Palestina masuk ke dalam gerai.
Mereka memaksa pengunjung untuk keluar gerai dan salah satu pendemo melakukan pemukulan. Adapun, aksi tersebut dilakukan Jumat (7/6/2024) di Jalan AP Pettarani, Makassar.