Bisnis.com, JAKARTA — Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengaku Ketua Umum Surya Paloh tidak mengetahui perihal penyaluran sembako ke 34 provinsi dan telur oleh Garda Wanita (Garnita) Nasdem, yang pembiayaannya berasal dari uang Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal itu terungkap saat Sahroni dihadirkan sebagai saksi tambahan atau di luar BAP pada persidangan kasus pemerasan dengan terdakwa mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau SYL hari ini, Rabu (5/6/2024).
Awalnya, Majelis Hakim yang menyidangkan perkara SYL bertanya apabila Sahroni mengetahui adanya penyaluran 200 paket sembako untuk setiap provinsi di Indonesia serta 1 ton telur oleh sayap partai Nasdem, Garnita.
Berdasarkan fakta sidang sebelumnya, paket sembako dan telur itu diminta oleh Ketua Umum Garnita Indira Chunda Thita, yang juga anak SYL, kepada sejumlah eselon I Kementan.
"Izin menjelaskan, Yang Mulia, terkait dengan yang dilakukan Ketua Umum Garnita, sayap partai, tidak selalu perintah partai. Tidak ada pernah ketua umum saya menyampaikan perintah untuk membagikan sembako, telur. Tidak ada," ujar Sahroni di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024).
Wakil Ketua Komisi III DPR itu lalu menegaskan bahwa Surya Paloh tidak pernah memerintahkan secara lisan maupun tulisan terkait dengan kegiatan sayap partai. Dia mengatakan penyaluran sembako dan telur itu murni tanggung jawab ketua umum Garnita.
Baca Juga
Meski demikian, Hakim Ketua Rianto Adam Pontoh kembali mencecar Sahroni apabila pengurus Nasdem sama sekali tidak mengetahui adanya penyaluran bantuan-bantuan yang dibiayai oleh uang Kementan tersebut.
"Saudara tahu tetapi diam, atau pengurus diam, berarti menyetujui kegiatan itu?," tanya Hakim Rianto.
"Selama dalam proses kebaikan yang dilakukan ketua umum sayap partai, dari uang pribadi kami bangga, yang Mulia. Tetapi kalau uangnya itu entah dari mana apalagi fasilitas negara itu pasti kita larang, Yang Mulia," jawab Sahroni.
Adapun pada persidangan SYL, Senin (27/5/2024), Wakil Bendahara Umum Nasdem sekaligus bekas staf khusus SYL di Kementan, Joice Triatman, mengaku pernah mendapatkan sederet instruksi dari pihak SYL terkait dengan program-program partai. Misalnya, pengadaan paket sembako untuk disebarkan di 34 provinsi. Di setiap provinsi, Nasdem melalui kantor DPW membagikan 200 paket sembako.
Sembako itu, terang Joice, dibagikan oleh sayap partai Nasdem, Garnita, jelang Ramadan beberapa tahun lalu. Pengadaan sembako itu juga dikoordinasikan oleh Joice dengan Kasdi. Namun, dia mengaku hanya bertugas untuk memfasilitasi alamat penerima sembako dan PIC setiap provinsi.
Tidak hanya itu, Joice juga mengaku adanya pengadaan 1 ton telur untuk setiap provinsi atas nama Garnita Nasdem. Namun, perintah itu diterimanya dari Indira Chunda Thita, ketua umum Garnita sekaligus anak SYL.
Joice mengaku pengadaan telur itu dikoordinasikan dengan Dirjen PKH Kementan Nashrullah.
"Berapa butir telur?," tanya Hakim Rianto.
"Seingat saya rata-rata setiap provinsi per acara 1 ton, yang Mulia. Izin, Yang Mulai, kalau telur occasionally, atau per perintah saja. Perintah Ibu Thita," kata Joice.
"Apakah perintah bu Thita adalah perintah partai?," tanya Hakim Rianto.
"Tidak tahu saya, Yang Mulia," ujar Joice.