Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyiapkan rencana kontingensi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Timur Tengah, mengingat konflik Israel-Palestina menyebar ke beberapa wilayah negara lainnya.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan sesuai dengan rencana kontingensi yang disampaikan perwakilan, saat ini KBRI Amman sudah menetapkan wilayah Israel-Palestina Siaga I.
Dia mengatakan bahwa rencana kontingensi sudah disiapkan oleh masing-masing perwakilan yang ada di Timur Tengah untuk mengantisipasi jika ada eskalasi lebih lanjut yang membahayakan WNI di sana.
"Terkait rencana kontingensi perlindungan WNI di Timur Tengah, sebagaimana sudah kita pahami bersama, memang titik konflik di Gaza memiliki potensi meluas ke beberapa titik karena itu Kemlu sesuai dengan SOP telah membangun rencana kontingensi," katanya, saat Press Briefing di Kemlu RI, pada Rabu (29/5/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa KBRI Tehran sudah menetapkan wilayah Tehran Siaga II, dan KBRI Beirut menetapkan Lebanon Selatan Siaga I, untuk wilayah Lebanon lainnya termasuk Beirut ditetapkan Siaga II.
"Untuk posisi WNI dapat kami sampaikan jumlah warga negara kita yang ada di Israel saat ini tercatat berjumlah 130, di Gaza ada 8, di Suriah 2.361 WNI, di Lebanon ada 217 WNI, di Iran ada 387 WNI, terakhir di Irak ada 553 WNI," ujarnya.
Baca Juga
Dia menyampaikan bahwa jumlah tersebut adalah WNI yang tercatat oleh KBRI yang aktif melakukan lapor diri, masih ada kemungkinan WNI yang tidak aktif lapor diri dan tidak tercatat.
Menurutnya, saat ini semua perwakilan di Timur Tengah telah mengadakan persiapan, namun pihaknya tetap tidak mengharapkan rencana kontingensi tersebut digunakan, tetapi sesuai SOP sudah dilaksanakan.
"Bahkan ibu Menlu bahkan sudah mengadakan pertemuan dengan kepala-kepala perwakilan untuk mengantisipasi jika ada eskalasi dan situasi lebih lanjut yang mengancam WNI," tambahnya.
Seperti diketahui, konflik Israel-Palestina kian memanas setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengebom wilayah Rafah di perbatasan Mesir, pada Minggu (26/5/2024).