Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gedung Putih Respons Serangan Israel ke Kamp Pengungsi di Rafah

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyatakan mengikuti situasi terkini atas serangan Israel terhadap kamp pengungsi di dekat Rafah di Gaza Selatan.
Kondisi wilayah Rafah, Gaza, Palestina usai diserang oleh pasukan militer Israel pada Minggu (26/5/2024)./REUTERS
Kondisi wilayah Rafah, Gaza, Palestina usai diserang oleh pasukan militer Israel pada Minggu (26/5/2024)./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan mengikuti situasi terkini atas serangan Israel terhadap kamp pengungsi di dekat Rafah di Gaza Selatan, pada Minggu (26/5/2024). 

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih AS John Kirby mengatakan telah mendapatkan laporan atas tragedi tersebut dan saat ini sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut. 

“Kami mengetahui laporan mengenai insiden di Rafah dan sedang mengumpulkan lebih banyak informasi,” katanya, dilansir Times of Israel, pada Senin (27/5/2024). 

Tentara Israel menyerang tenda pengungsi di Rafah dan mengklaim menargetkan kompleks Hamas dan mengklaim telah berhasil menewaskan beberapa komandan Hamas. 

Otoritas Hamas menyampaikan bahwa berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, serangan ke tenda pengungsi tersebut menewaskan 35 orang, termasuk warga sipil.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan serangan tersebut dilakukan di tenda pengungsi di dekat Markas Besar PBB di Barat Laut Rafah. 

Menurut militer Israel, serangan itu telah membunuh Yassin Rabia, komandan markas besar Hamas di Tepi Barat, unit Hamas yang bertugas melancarkan serangan terhadap Israel dari atau di Tepi Barat, serta Khaled Najjar, anggota senior lainnya.

Menurut IDF, Rabia mengelola seluruh jajaran militer di markas besar Hamas di Tepi Barat, terlibat dalam transfer dana untuk tujuan teror dan mengarahkan serangan oleh agen Hamas di Tepi Barat.

IDF juga mengatakan bahwa Rabia sendiri telah melakukan beberapa serangan mematikan, yang menewaskan tentara Israel, pada 2001 dan 2002.

Sementara itu, militer Israel juga menyatakan bahwa Najjar terlibat dalam mengarahkan serangan penembakan dan kegiatan teror lainnya di Tepi Barat, dan juga terlibat dalam menyalurkan dana ke operasi Hamas. 

Selain itu, Najjar juga melakukan beberapa serangan antara 2001 dan 2003, yang menurut IDF telah menewaskan warga sipil dan membunuh serta melukai tentara Israel. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper