Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Jokowi dan Puan Maharani terlihat solid di World Water Forum Ke-10. Bahkan, keduanya tampak sama-sama asik berjoget dalam sesi hiburan acara tersebut.
Momen ini viral di media sosial lantaran belakangan ini, Puan dan Jokowi disebut sedang tidak akur. Hal tersebut tak lepas dari kecamuk Pemilu yang menempatkan Ketua DPR dan Presiden ini pada sisi yang berlawanan.
Namun, apakah Jokowi dan Puan sudah berdamai?
Mengomentari momen tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai pertemuan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rangkaian World Water Forum Ke-10 di Bali merupakan bentuk keteladanan.
"Biar dunia juga mengetahui bahwa dengan segala perbedaan yang terjadi, para pemimpin di Indonesia bisa kompak, apalagi menyangkut hal-hal yang strategis," ujar Said dalam keterangan resmi di Jakarta, seperti dilansir dari Antara.
Menurut Said, para pemimpin formal negara harus bersatu padu di mata dunia. Oleh sebab itu, Puan yang merupakan Ketua DPR RI dan Presiden Jokowi merupakan pemimpin pemerintahan Indonesia, sudah sepatutnya solid.
Baca Juga
Menurutnya, akan sangat tidak elok dimata dunia, dan sangat tidak dewasa apabila segala perbedaan langkah politik yang terjadi menghalangi pertemuan Jokowi dan Puan dalam konteks acara kenegaraan.
Apalagi perhelatan World Water Forum Ke-10, sambung dia, dihadiri beberapa kepala negara dunia, puluhan menteri, dan ribuan delegasi.
Said bercerita bahwa keteladanan yang dilakukan Jokowi maupun Puan itu, juga telah dicontohkan oleh para pemimpin terdahulu, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, hingga Amir Sjarifudin, yang banyak berbeda soal langkah politik.
"Namun para tokoh itu masih bisa bertemu untuk urusan urusan yang lebih penting, menyangkut kepentingan bangsa dan negara," ucap dia.