Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Meninggal Akibat Kecelakaan Helikopter

Media yang terafiliasi dengan Pemerintah Iran resmi mengumumkan bahwa Presiden Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam insiden kecelakaan helikopter
Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Meninggal Akibat Kecelakaan Helikopter. Presiden Iran Ebrahim Raisi. Dok IRNA
Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Meninggal Akibat Kecelakaan Helikopter. Presiden Iran Ebrahim Raisi. Dok IRNA

Bisnis.com, JAKARTA - Media yang terafiliasi dengan Pemerintah Iran resmi mengumumkan bahwa Presiden Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam insiden kecelakaan helikopter, pada Minggu (19/5/2024).

"Media yang berafiliasi dengan pemerintah Iran mengonfirmasi kematian Presiden Ebrahim Raisi," cuit akun X @spectatorindex, Senin (20/5/2024).

Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Meninggal Akibat Kecelakaan Helikopter

Sumber: akun X @spectatorindex

Diberitakan sebelumnya, helikopter Bell 212 yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya jatuh pada hari Minggu (19/5/2024) ketika melintasi daerah pegunungan dalam kabut tebal.

Lebih dari 12 jam tim penyelamat berjuang untuk mencapai lokasi kejadian. Medan berat dan berkabut menghalangi proses pencarian tersebut. Raisi beserta 13 rombongan dalam perjalanan pulang dari kunjungan ke perbatasan dengan Azerbaijan di barat laut Iran.

Insiden ini terjadi ketika Iran di bawah kepemimpinan Raisi dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei melancarkan serangan drone dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel bulan lalu.

Iran juga telah memperkaya uranium mendekati tingkat yang setara dengan senjata nuklir. Kota di fasilitas nuklir sempat diserang drone meskipun tidak mengakibatkan kerusakan.

Negeri para mullah itu  telah menghadapi protes massal selama bertahun-tahun terhadap teokrasi Syiah atas melemahnya perekonomian dan hak-hak perempuan – menjadikan momen ini jauh lebih sensitif bagi Teheran dan masa depan negara tersebut ketika perang Israel-Hamas mengobarkan konflik di Timur Tengah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper